Senin, 27 Februari 2012

Spiritual

SPIRITUAL
Spiritual adalah bagaimana engkau menjadi makin pantas di hadapan
ALLAH dan makin baik dihadapan manusia.
Spiritual adalah seni menundukkan diri sendiri.
Spiritual adalah ketika seseorang semakin
Rendah hati dengan tulus dan bukan dgn terpaksa.
Spiritual adalah ketika engkau menangis mengingat kebaikan ALLAH.
Spiritual adalah ketika engkau semakin merasa sejuk,
Nyaman dan damai dengan dirimu sendiri.
Spiritual adalah saat engkau rela memberi kebahagiaan bagi sesamamu.
Spiritual adalah saat engkau rela berkorban bahkan bagi musuh musuhmu.
Spiritual adalah saat engkau mampu mengampuni musuh musuhmu
Spiritual adalah saat engkau tidak menjadikan amarah Sebagai penolongmu
Spiritual adalah saat engkau tidak lagi merasa, berbentuk dan berwaktu ..

“Ya Alloh, baguskan agamaku karena ia menjadi peganganku dalam semua urusan, baguskan duniaku karena disanalah aku hidup, baguskan akhiratku karena disitulah tempat aku kembali. Jadikan hidupku ini sebagai ladang amal kebaikan dan jadikan kematianku (kelak) sebagai tempat istirahat dari semua keburukan.” (HR. Muslim) “Ya Allah aku berlindung dari sifat penakut, usia yang tidak bermanfaat (buruk), aku berlindung dari kejinya dunia dan siksa kubur.” (HR. Bukhari) ... Bismillah Dia yg maha melihat Dia yg maha mendengarr Dia yang maha mengetahui segala Rahasia makhlukNya Dia yang maha awall Dia maha mengakhiri Dia yang maha ber cahaya Dia yang maha syukurr Dia yang maha penyabarr Dia yang maha pengasihh Dia yang maha penyayangg ,Dia yang akan menghisab setiap nafas kita tanpa terkecuali tak ada yg menghalangi tak ada yg mampu menandingi kekuasaan Nya

BISMILLAHIRROHMAANIR ROHIIMI.
ALHAMDULILLAHIR ROBBIL A'LAMIN..
ASTAGHFIRRULLAHALADZIM .. ASYHADU AN LAA ILAA HA ILLAAH
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSULULLAAH

"ShoLawat Laduni"
"ya ALLAH ya TUHAN kami...

Limpahkanlah selalu kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi MUHAMMAD SAW. semoga ter'urai dengan hak dan berkah'nya
Jadikanlah Nur Cahaya di dalam HATI'nya, di dalam LIDAH'nya, di dalam, MATA pengelihatan'nya, di dalam NAFAS'nya, di dalam TELINGA pendengaran'nya, di dalam AKAL'nya, di dalam JIWA'nya, di sebelah kanan'nya, di sebelah kiri'nya, di atas'nya, di bawah'nya, di depan'nya, di belakang'nya, dan jadikanLah Nur Cahaya yang telah panjenengan anugerahkan untuk Beliau di setiap kedip'an mata dan hembusan nafas bahkan sebanyak pengetahuan panjenengan ya ALLAH
Serta Berkahilah semua keluarga'nya, para isteri'nya, anak-anak'nya, dan semua keturunan'nya. Serta semua sahabat-sahabat'nya
MENATA AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA
Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti/ Akhlaq.yang agung,” (QS Al-Qalam [68] : 4). “Hendaklah ada diantaramu segolongan umat yang mengajak kepada kebaikan (Islam), menyuruh berbuat yang maruf dan melarang berbuat kemungkaran. Maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”(QS. Ali Imran : 104). “Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia, guna menyuruh manusia berbuat kebajikan dan melarang melakukan kemungkaran.”(QS. Ali Imran : 110). “Sesungguhnya semua orang mukmin itu bersaudara, oleh sebab itu berbuat baiklah kepada sesama saudaramu, dan bertakwalah kepada Allah semoga kamu mendapat rahmat,”(Q.S. Al Hujurat : 10)
•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♫•* Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari bahwa’ Aisya Radhiyallahu Anhu mengatakan “Fa inna Khuluqan Nabi kâna Al-Quran,” ’Sesungguhnya Akhlaq Nabi itu adalah Al Quran” (Riwayat Imam Al Bukhari) “Orang yang paling Aku sukai diantara kamu dan paling dekat dengan Aku di akhirat ialah orang yang baik Budi Pekertinya/Akhlaqnya,”(H.R Ahmad). “Barangsiapa Menunjukkan kepada Kebaikan. Maka ia memperoleh Pahala yang sama seperti yang melakukan atau mengamalkan Kebaikan itu.” (H.R. Muslim,Abu Dawud dan At Tirmidzi) “Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, hingga ia mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri”, (HR. Bukhari dan Muslim). "Barangsiapa yang beriman kepada ALLAH dan hari Akhir, hendaklah ia berkata-kata yang baik atau diam.(HR. Bukhari dan Muslim).
Apa itu Tauhid
Apakah ilmu tauhid itu? Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas pengokohan keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan, ilmu yang menyingkap kebatilan orang-orang kafir, kerancuan dan kedustaan mereka. Dengan ilmu tauhid ini, jiwa kita akan kokoh, dan hati pun akan tenang dengan iman. Dinamakan ilmu tauhid karena pembahasan terpenting di dalamnya adalah tentang tauhidullah (mengesakan Allah). Allah swt. berfirman:
أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ
“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar, sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” (Ar-Ra’d: 19) Bidang Pembahasan Ilmu Tauhid
 Apa saja yang dibahas? Ilmu tauhid membahas enam hal, yaitu: 1. Iman kepada Allah, tauhid kepada-Nya, dan ikhlash beribadah hanya untuk-Nya tanpa sekutu apapun bentuknya.
2. Iman kepada rasul-rasul Allah para pembawa petunjuk ilahi, mengetahui sifat-sifat yang wajib dan pasti ada pada mereka seperti jujur dan amanah, mengetahui sifat-sifat yang mustahil ada pada mereka seperti dusta dan khianat, mengetahui mu’jizat dan bukti-bukti kerasulan mereka, khususnya mu’jizat dan bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad saw.
3. Iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya sepanjang sejarah manusia yang panjang.
4. Iman kepada malaikat, tugas-tugas yang mereka laksanakan, dan hubungan mereka dengan manusia di dunia dan akhirat.
5. Iman kepada hari akhir, apa saja yang dipersiapkan Allah sebagai balasan bagi orang-orang mukmin (surga) maupun orang-orang kafir (neraka).
6. Iman kepada takdir Allah yang Maha Bijaksana yang mengatur dengan takdir-Nya semua yang ada di alam semesta ini.
Allah swt berfirman:
“آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
  “Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.” (Al-Baqarah: 285)
Rasulullah saw. ditanya tentang iman, beliau menjawab,
  أنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.
  “Iman adalah engkau membenarkan dan meyakini Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan taqdir baik maupun buruk.” (HR. Muslim).
  Kedudukan Ilmu Tauhid di Antara Semua Ilmu
 Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada kemulian tema yang dibahasnya. Ilmu kedokteran lebih mulia dari teknik perkayuan karena teknik perkayuan membahas seluk beluk kayu sedangkan kedokteran membahas tubuh manusia. Begitu pula dengan ilmu tauhid, ini ilmu paling mulia karena objek pembahasannya adalah sesuatu yang paling mulia. Adakah yang lebih agung selain Pencipta alam semesta ini? Adakah manusia yang lebih suci daripada para rasul? Adakah yang lebih penting bagi manusia selain mengenal Rabb dan Penciptanya, mengenal tujuan keberadaannya di dunia, untuk apa ia diciptakan, dan bagaimana nasibnya setelah ia mati?
 Apalagi ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling utama.
 Karena itu, hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim dan muslimah sampai ia betul-betul memiliki keyakinan dan kepuasan hati serta akal bahwa ia berada di atas agama yang benar. Sedangkan mempelajari lebih dari itu hukumnya fardhu kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain tidak berdosa. Allah swt. berfirman,
  فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
  “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah.” (Muhammad: 19)
  Al-Quran adalah Kitab Tauhid Terbesar
Sesungguhnya pembahasan utama Al-Quran adalah tauhid. Kita tidak akan menemukan satu halaman pun yang tidak mengandung ajakan untuk beriman kepada Allah, rasul-Nya, atau hari akhir, malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah, atau taqdir yang diberlakukan bagi alam semesta ini. Bahkan dapat dikatakan bahwa hampir seluruh ayat Al-Quran yang diturunkan sebelum hijrah (ayat-ayat Makkiyyah) berisi tauhid dan yang terkait dengan tauhid.
Karena itu tak heran masalah tauhid menjadi perhatian kaum muslimin sejak dulu, sebagaimana masalah ini menjadi perhatian Al-Quran. Bahkan, tema tauhid adalah tema utama dakwah mereka. Umat Islam sejak dahulu berdakwah mengajak orang kepada agama Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Mereka mendakwahkan bukti-bukti kebenaran akidah Islam agar manusia mau beriman kepada akidah yang lurus ini.
Bagi seorang muslim, akidah adalah segala-galanya. Tatkala umat Islam mengabaikan akidah mereka yang benar -yang harus mereka pelajari melalui ilmu tauhid yang didasari oleh bukti-bukti dan dalil yang kuat– mulailah kelemahan masuk ke dalam keyakinan sebagian besar kaum muslimin. Kelemahan akidah akan berakibat pada amal dan produktivitas mereka. Dengan semakin luasnya kerusakan itu, maka orang-orang yang memusuhi Islam akan mudah mengalahkan mereka. Menjajah negeri mereka dan menghinakan mereka di negeri mereka sendiri.
Sejarah membuktikan bahwa umat Islam generasi awal sangat memperhatikan tauhid sehingga mereka mulia dan memimpin dunia. Sejarah juga mengajarkan kepada kita, ketika umat Islam mengabaikannnya akidah, mereka menjadi lemah. Kelemahan perilaku dan amal umat Islam telah memberi kesempatan orang-orang kafir untuk menjajah negeri dan tanah air umat Islam.

Inti Tauhid
Laailaaha illa llohu adalah sesuatu yang bersangkut paut dengan eksistensi kita. Ia merupakan masalah besar, pokok abadi. Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak mengutus para Rasul kecuali supaya mentauhidkan Dia.
Adapun inti tauhid diantaranya:
1. Memuji Allah Yang Maha Agung. Maka kita puji Allah yang menjadikan pentauhidan-Nya sebagai awal setiap perkara dan sebagai masalah paling penting, paling besar dan hakikat paling abadi.
2. Kita bersaksi bahwa tiada Illah selain Allah, Maha Esa dan tak ada sekutu bagi-Nya. Kita bersaksi dengan syahadat, meyakini keesaan Allah dalam uluhiyah-Nya, meyakini keesaan Allah dalam asma-Nya, meyakini keesaan Allah dalam sifat-Nya.
3. Kita bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan utusan Allah serta pilihan-Nya.
4. Bersaksi bahwa kehidupan Rasulullah saw itu seluruhnya berisi tauhidullah yang penuh ikhlash. Imannya adalah tauhid, niat dan ibadahnya ialah tauhid. Amal dan akhlaknya juga tauhid.
5. Dan bersaksi bahwa Muhammad itu Rasulullah, sebaik-baik manusia ang berjuang membela kalimah tauhid sampai akhir hayatnya.
6. Kita juga bersaksi bahwa setiap tauhid yang terealisir setelah kebangkitannya adalah karena beliau dengan taufik dan pertolongan Allah swt.

Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar