Selasa, 17 Januari 2012

Aneh, Anak Kambing Lahir Tanpa Kepala








Anak Kambing tanpa kepala tidur terpisah dari induknya. Oleh pemiliknya sampai kemarin kambing masih dikatakan hidup.


Kambing Tanpa Kepala Tidur Terpisah

Seperti diberitakan sebelumnya, seekor anak kambing jantan milik Bania terlahir tidak normal
Sabtu (24/9). Untuk menjaga kemungkinan terinjak oleh induknya, anak
kambing cacat tersebut dipisahkan tidurnya. Oleh Bania, warga Sijenjang,
Kota Jambi, anak kambing itu diletakkan di atas talam berlapis lipatan
sarung dan diletakkan di dapur.

“Semalam dia (kambing.red) tidur di dapur. Saya pisahkan dari induknya karena takut terinjak-injak. Kasihan kan dia cuma daging tidak bisa bunyi atau lari,” ujar Bania, Minggu (25/9).

Bania pun bingung harus bagaimana merawat anak kambing itu, namun
dirinya percaya bahwa anak kambing itu masih bernyawa. Menurutnya masih
terdapat gerak berdetak di tubuh kambing tidak normal itu.

“Saya bingung mau diapakan. Kalau dikasihkan sama induknya juga tidak bisa menyusu karena tidak punya kepala dan mulut,” katanya.

Sampai saat hari
kedua, anak kambing berbulu coklat dan putih itu hanya terbaring di
atas nampan. Ketika Tribun melihatnya tidak terlihat getaran sebagaimana
yang diutarakan pemiliknya. Akan tetapi juga tidak terasa dingin sebagaimana hewan yang telah mati. Ungkapan semua warga yang datang dan melihat serta menyentuhnya mengatakan bahwa kambing itu masih hidup.

Anak kambing milik Bania warga RT 02 No 60 Sijenjang Kota Jambi ini anak kedua dari tiga anak kambing yang terlahir di hari yang sama. Namun kedua kambing lainnya terlahir normal.

Anak kambing jantan kedua itu terlahir bagai sebentuk daging berbulu dengan bakal kaki belakang yang tidak sempurna.

Anehnya
lagi anak kambing itu tidak memiliki kepala dan sulit menentukan mana
bagian badannya. Saat dipegang seolah bayi kambing itu tidak bertulang
dan hanya merupakan gumpalan daging berbulu.

“Sejak 15 tahun memelihara kambing, baru kali ini kami mendapati kelahiran kambing yang aneh,” ujar Bania.

Saat kelahiran terjadi pukul 09.30 WIB, induk kambing terlihat sangat menyayangi anaknya yang tidak normal.
Dijilatnya tubuh anaknya hingga benar-benar bersih. Bahkan, saat Bania
ingin mengambil dan melihat, induknya berusaha menghalangi dengan
menyerang.

Indukan sendiri dikawinkan dengan kambing jantan tetangganya yang memiliki tekstur tubuh yang besar yang kuat.

Akademisi
Universitas Jambi, Defison, mengatakan bahwa apa yang terjadi dengan
anak kambing itu dinamakan prematur. Namun bisa juga dikatakannya
sebagai kelainan genetik.

“Itu dinamakan kelahiran prematur dengan istilah akademisnya kelainan genetik,” ungkap Defison.

Akan tetapi
dirinya tidak bisa memastikan apa yang menjadi penyebab kelainan
genetik tersebut. Untuk mengetahui hal itu diperlukan pengecekan dan
pemeriksaan menyeluruh apalagi bila anak kambing itu dapat bertahan
hidup hingga dua hari tanpa kepala.

“Memang untuk pembentukan
tubuh itu yang terbentuk dahulu adalah organ dalam seperti jantung. Baru
kerangka tubuh lainnya,” ujarnya.

Defison juga menjelaskan hal
itu bisa dikarenakan pada saat sel telur dan sperma bertemu dan terjadi
zigot terjadi pembuahan tripple. Atau dimungkinkan juga asalnya satu sel
telur yang dibuahi kemudian membelah menjadi tiga.

Risikonya, adalah pertumbuhan yang tidak sempurna dari pembelahan sel telur itu sehingga menyebabkan anak kambing terlahir tidak sempurna.

Anak Kambing Tanpa Kepala Akhirnya Mati

Anak Kambing yang terlahir dengan kelainan genetik tanpa kepala akhirnya mati. Setelah selama dua hari tanpa asupan makanan apapun anak kambing itupun dikuburkan pemiliknya.


Setelah sempat bertahan dua hari
sejak kelahirannya (24/9) akhirnya mati juga. Kambing yang oleh
Defison, akademisi di Universitas Jambi (Unja) dikatakan terlahir
prematur dengan kelainan genetik pun dikuburkan menjelang magrib.


Oleh pemiliknya, Bania, saat itu dari jasad anak kambing yang dikatakannya hidup itu mengeluarkan bau bangkai. Meskipun siang harinya masih dikatakan hidup.


“Akhirnya anak kambing itu mati juga. Sudah kami kubur magrib kemarin (25/9).,”ujar Bania, Senin (26/9).


Anak kambing yang sempat dikatakan masih bernapas sampai jam 3 sore hari
kelahirannya kemudian tidak bereaksi lagi. Meskipun tidak
memperlihatkan gerakan sebesar saat kelahiran, namun Bania mengatakan
masih hidup dan gerakannya sangat lemah.


Bania sendiri mempertahankan pendapatnya hingga hari kedua. Sekalipun tanpa asupan makanan apapun kepada anak kambing tanpa kepala.

“Kemarin siang masih hidup. Karena anak kambing ini masih suka bergetar dan gerak-gerak badannya,”ujar Bania.


Anak
kambing berjenis kelamin Jantan tersebut sebelumnya ditempatkan di atas
nampan dilapisi dengan kain sarung. Bahkan untuk menghindari terinjak
induknya, anak kambing tanpa kepala dipisahkan.(*)



















silahkan anda Copy paste artikel diatas
tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
terimakasih....!!!

0 komentar:

Posting Komentar