Selasa, 09 Agustus 2011

Dua korban Titanic ditemukan selamat karena Lorong waktu - Klarifikasi







jagad misteri ; Sejak
tahun 2008, beredar kisah ditemukannya dua korban selamat Titanic
termasuk sang kapten setelah 79 tahun berlalu. Kedua korban tersebut
disebut tidak bertambah tua sedikitpun dan kisah ini dianggap sebagai
pembuktian bahwa Lorong Waktu benar-benar ada. Benarkah kisah ini pernah terjadi ?



Sebenarnya,
saya sudah menerima pertanyaan mengenai kisah ini sejak beberapa bulan
yang lalu dari seorang teman. Namun dua hari yang lalu, ketika salah
seorang dari kalian menanyakannya kembali, saya baru teringat dan
memutuskan untuk menulis mengenai kisah misterius ini.

Saya rasa banyak dari kalian sudah pernah mendengarnya karena ketika saya mencari referensi mengenai kisah ini, saya menemukan kisah yang sama persis dengan kalimat yang sama persis di entah berapa banyak Blog, website, link facebook dan hampir semua forum.

Untuk
menyegarkan ingatan kalian, saya akan menampilkan kembali kisahnya,
Kali ini saya akan mengkopi pastenya dari sumber yang bersangkutan. Tapi, saya akan mencantumkan sumber beserta linkback ke web yang bersangkutan :

DUA
orang korban musibah Kapal Titanic pada tahun 1912, tiba-tiba muncul
dalam keadaan masih hidup. Secara fisik mereka tidak berubah persis
seperti semula. Teori lorong waktu telah menjawabnya.
Misteri peristiwa yang terjadi beberapa tahun yang lalu, dan yang
membuat gempar adalah nasib mujur kemunculan kembali korban Kapal Laut
Titanic yang masih hidup.

Di
antara kedua korban yang beruntung ini, yang satu adalah seorang
penumpang wanita yang ditemukan pada tahun 1990, dan lainnya lagi adalah
seorang kapten kapal Titanic yang ditemukan pada tahun 1991. Kapten
kapal Smith ditemukan pada tanggal 9 Agustus 1991, setahun setelah ditemukannya seorang korban yang beruntung bernama Wenny Kathe, dia diselamatkan dari atas gunung es.


Selama
berpuluh-puluh tahun hanyut terapung-apung di atas lautan, namun tidak
membuatnya kelihatan tua dan lemah, Kapten Smith yang meskipun telah
berusia 139 tahun, namun masih tampak seperti orang yang berusia 60
tahun lebih, dan bahkan dia masih menganggap bahwa saat itu adalah
masa-masa sekitar tenggelamnya Kapal Titanic pada tanggal 15 April 1912.
Melalui identifikasi sidik jari yang masih tersimpan dalam catatan pelayaran laut, maka bisa dipastikan identitas Kapten Smith.


Seorang lagi korban musibah Kapal Titanic, Wenny Kathe yang berusia 29 tahun diselamatkan di atas gumpalan es Samudera Atlantik Utara
pada tanggal 24 September 1990. Namun yang membuat orang terkejut
adalah sejak dia hilang pada tahun 1912 hingga sekarang, tidak terlihat
tanda-tanda tua sedikitpun juga. Dia ditemukan dan diselamatkan di atas
gumpalan es 363 km barat daya Islandia. Kantor pelayaran telah menemukan daftar nama penumpang Kapal Titanic dan menegaskan keaslian identitas dirinya.
Smith, kapten kapal Titanic dan penumpangnya Wenny Kathe adalah saksi
hidup orang hilang yang muncul kembali melalui lintasan lorong waktu. (
rileks.com)

Ketika
membaca kisah ini, sebagian dari kalian akan segera percaya bahwa kisah
ini hanyalah hoax belaka. Begitu juga saya. Sekarang, yang perlu saya
lakukan adalah membuktikannya. Dan penyelidikan sayapun dimulai.

Semuanya diawali dari sebuah pertanyaan.
Jika memang ini adalah kisah nyata, mengapa saya tidak pernah
mendengarnya dibahas di televisi atau koran ? Mengapa saya tidak pernah
melihat kapten Smith atau Wenny Kathe muncul di TV dan berbicara
mengenai pengalamannya ? Apakah mungkin saya yang kuper dan jarang
menonton Televisi ?

Jadi saya membuka google dan mengetik kata Wenny Kathe,
mencoba untuk menemukan kisah ini di discovery atau national
geographic, atau paling tidak di salah satu media asing lainnya. Ketika
saya mengetik nama itu, google menemukan 3.510 hasil pencarian. Oh My
God, this must be real story !

Tapi, tunggu...ada yang janggal.
Semua hasil pencarian yang muncul adalah kisah yang berbahasa Indonesia.
Saya mengklik hasil pencarian tersebut hingga halaman terakhir google
dan menemukan hanya 2 blog berbahasa Inggris dan 1 blog berbahasa Melayu
(bisa Malaysia atau Brunei) yang membahas kisah ini. Saya tidak
menemukan kisah ini dibahas di Discovery atau media Asing lainnya. There
Is Something Wrong !

Setelah saya mengecek dua blog berbahasa
Inggris tersebut, ternyata satu diantaranya dibuat oleh orang Indonesia.
Jadi tinggal satu blog lagi yang bernama theuniquenews.blogspot.com
yang memposting kisah ini pada bulan Februari 2007 . Dan saya percaya
blog inilah yang PERTAMA KALI memuat kisah ini di internet. Blog yang
berbahasa Melayu yang juga memuat kisah ini bernama kebenarannya.tripod.com. Tidak ada keterangan tanggal atau bulan ia memposting kisah ini.

Seperti
yang sudah saya katakan, saya menemukan kisah ini dengan kalimat bahasa
Indonesia yang sama persis di seluruh blog dan web yang bisa saya
temukan di google
, dan hampir semua blog yang mengkopi paste
kisah ini tidak mencantumkan sumber. Jadi, pada awalnya saya mengalami
kesulitan untuk menemukan sumber pertama dari kisah ini (di media
Indonesia).

Tapi akhirnya saya menemukan dan saya percaya
(walaupun bukti saya juga tidak kuat) bahwa web yang pertama kali
mempopulerkan kisah ini di Indonesia adalah rileks.com yang
mempostingnya pada tanggal 07 Juni 2008. Mungkin rileks.com
menerjemahkannya dari uniquenews.blogspot.com atau blog
kebenarannya.tripod.com.

Lalu sayapun meneruskan penyelidikan.

Pertama,
saya membaca kisah ini dan berusaha memahaminya. Lalu, saya menemukan
beberapa kejanggalan atau ketidakakuratan yang menurut saya cukup
mengganggu.

Misalnya, kapten
Smith harusnya berusia 141 tahun pada tahun 1991, bukan 139 tahun. Lalu
disebutkan bahwa identitas kapten Smith diverifikasi dengan catatan
sidik jari yang tersimpan di catatan pelayaran. Saya meragukan bahwa
tahun 1912, catatan pelayaran sudah menggunakan sidik jari untuk mendata
awaknya.

Kemudian di paragraf kedua, disebutkan bahwa Wenny
Kathe diselamatkan dari gunung es, sedangkan di paragraf keempat
disebutkan bahwa Wenny diselamatkan dari atas gumpalan es. Gunung dengan
gumpalan es tentu saja berbeda.

Lalu, mungkin yang paling mengganggu adalah kontradiksi kalimat di dalam kisah itu.

Kisah di atas dikaitkan dengan fenomena lorong waktu karena disebut :

"Kapten
Smith yang meskipun telah berusia 139 tahun, namun masih tampak seperti
orang yang berusia 60 tahun lebih, dan bahkan dia masih menganggap
bahwa saat itu adalah masa-masa sekitar tenggelamnya Kapal Titanic pada
tanggal 15 April 1912 "


Tapi teori lorong waktu dipatahkan oleh kalimatnya sendiri yang berbunyi :

"Selama berpuluh-puluh tahun hanyut terapung-apung di atas lautan, namun tidak membuatnya kelihatan tua dan lemah."

Jika
Kapten Smith terapung-apung di laut selama puluhan tahun, apakah itu
ada hubungannya dengan lorong waktu ? Saya rasa tidak. Jika ia masuk ke
dalam lorong waktu, maka ia hanya butuh waktu sekejap untuk sampai ke
tahun 1991.


Ya, saya semakin yakin bahwa kisah ini adalah hoax. Tapi, seperti yang sering saya katakan. Sebuah kisah tidak bisa disebut hoax tanpa bukti yang kuat.
Saya merasa belum menemukan bukti yang bisa meyakinkan kalian para
pembaca bahwa kisah ini hanyalah imajinasi. Lagipula, saya tahu bahwa
pembaca blog enigma adalah orang-orang yang kritis dan jeli (ini terbukti dari komentar-komentar kalian).

Ada
yang mengatakan bahwa untuk mengetahui kebenaran sebuah peristiwa, kita
harus berada langsung di tempat kejadian. Tapi, Saya rasa tidak
demikian. Saya tidak perlu ada di Haiti untuk mengetahui bahwa terjadi
gempa besar disana beberapa hari yang lalu. Untuk mengetahui kebenaran
sebuah peristiwa, kita hanya perlu mencari bukti yang berdasarkan pada "common sense" bisa disebut sebagai bukti yang kuat. Dan saya rasa, internet dapat menjadi salah satu sarananya.

Ok, sekarang saya akan melanjutkan penyelidikan untuk mencari bukti yang lebih meyakinkan.
Seperti yang saya katakan, ada sesuatu yang salah. Nama Wenny Kathe tidak bisa ditemukan dimanapun di web berbahasa Inggris selain dua blog yang telah saya singgung tadi. Jadi saya memutuskan untuk berfokus pada nama ini. Lagipula, ia tokoh utama kita kan ?

Tapi bagaimana caranya ? Bukankah nama ini tidak ditemukan di sumber-sumber media asing ?

Karena itu, saya memutuskan untuk langsung mencari nama ini di tempat yang seharusnya, yaitu di daftar penumpang kapal Titanic yang tenggelam itu. Ya, di internet, daftar nama seperti sangat gampang ditemukan. Jadi, saya masuk ke encyclopedia-titanica.org dan...... Eureka !

Maksud
saya dengan Eureka adalah saya MENEMUKAN bahwa nama Wenny Kathe TIDAK
ada di dalam daftar penumpang Titanic. Wenny Kathe ternyata tokoh
fiktif.


Karena itu potongan kalimat di atas mengenai Wenny Kathe yang berbunyi : "Kantor pelayaran telah menemukan daftar nama penumpang Kapal Titanic dan menegaskan keaslian identitas dirinya." adalah pernyataan palsu ! Ini adalah sebuah fakta !

Soal kapten Smith, kita semua tahu bahwa dia bukan tokof fiktif. Kapten Edward John Smith memang kapten kapal Titanic.

Sekarang,
saya sudah mendapatkan satu fakta. Karena nama Wenny Kathe adalah tokoh
fiktif, saya tidak bisa lagi menggunakan kata kunci itu di google.
Lalu, saya bereksperimen dengan beberapa kata kunci dan akhirnya saya
menemukan sebuah petunjuk yang mungkin bisa menjadi bukti yang konklusif
dan kuat untuk meyakinkan kalian bahwa kisah ini adalah sebuah hoax.

Petunjuk yang saya maksud adalah sumber pertama kali kisah ini muncul di dalam bahasa Inggris.

Ya, Ternyata saya salah.

Saya salah karena ternyata bukan theuniquenews.blogspot.com yang pertama kali memuat kisah ini. Sumber pertamanya adalah majalah Weekly World News Edisi Juni 1992 !

Saya menemukan majalah ini di dalam arsip google books. Ini sampul majalah itu edisi Juni 1992.


Saya
tahu, kalian tidak suka dengan sampulnya yang kesannya seperti majalah
"freak", majalah ini memang majalah semi fiksi yang sering memuat
berita-berita imajinatif. Contohnya dalam salah satu edisi, majalah ini
pernah memuat foto seekor monster laut yang sedang menyerang sebuah perahu. Dalam artikel ini, kejadian dan foto itu disebut sebagai kisah nyata.


Ini contoh artikel di dalam edisi Juni 1992.


Amazing right ?

Lalu ini halaman yang memuat kisah Titanic kita.


Dengan integritas majalah yang seperti ini, Bisakah kita menyebutkan bahwa kisah ini adalah hoax ?

Tentu
saja belum ! Majalah ini juga pernah memuat berita nyata. Tapi saya
menemukan sebuah petunjuk lainnya. Petunjuk yang saya maksud adalah foto
wanita di bawah kiri itu. Baca nama yang ada di bawahnya.


Perempuan yang selamat dari Titanic yang disebut di majalah itu ternyata bernama Winnie Coutts,
bukan Wenny Kathe. Pantas, saya tidak bisa menemukan nama Wenny Kathe
di dalam media bahasa Inggris. Jadi, fakta selanjutnya yang kita ketahui
adalah bahwa media Indonesia mengikuti kesalahan
theuniquenews.blogspot.com.

I am getting excited.

Sekarang, mata saya tertuju pada nama Winnie Coutts. saya kembali membuka google dan mengetik nama Winnie Coutts dan Eureka !

Yang saya maksud dengan Eureka adalah saya MENEMUKAN bahwa Winnie Coutts ternyata salah satu penumpang Titanic !

Sayapun kembali ke encyclopedia-titanica.org
untuk melihat daftar penumpang Titanic dan saya menemukan nama Winnie
Coutts memang ada di daftar penumpang kelas III. Kalian bahkan bisa
melihat harga tiket yang ia bayar di gambar ini.



Jika
Winnie Coutts memang benar penumpang Titanic, jangan-jangan....Weekly
World News tidak berbohong ? Pikiran ini memenuhi kepala saya selama
beberapa saat.

Namun sekonyong-konyong, saya mendapatkan sebuah
firasat. Jika dugaan saya benar, maka petunjuk ini dapat menjadi bukti
konklusif yang saya cari. Dengan segera saya kembali ke encyclopedia-titanica.org.

Dugaan
saya ternyata benar ! saya MENEMUKAN bahwa Winnie Coutts ternyata
SELAMAT dari bencana Titanic. Setelah tragedi itu, ia dan keluarganya
pindah ke New Jersey hingga meninggal pada tanggal 29 February 1960 pada
usia 84 tahun. Sedangkan kapten Smith, seperti yang kita ketahui
bersama, tewas dalam peristiwa itu.

Weekly World News ternyata telah mencatut nama Winnie Coutts untuk menciptakan kisah fiktif ! Tidak ada penemuan Kapten Smith atau Winnie Coutts (ataupun Wenny Kathe) pada tahun 1990 dan 1991.

Jika
Weekly World News menggunakan nama penumpang Titanic yang hilang, maka
mungkin masih ada unsur yang bisa diperdebatkan. Tapi dengan menggunakan
nama penumpang yang selamat, seakan-akan majalah ini ingin
memberitahukan kepada kita bawa kisah ini hanyalah sebuah hoax.


Penutup

Saya
menghempaskan tubuh ke tempat tidur. Sepertinya saya telah menemukan
bukti yang cukup kuat untuk meyakinkan kalian, para pembaca yang
budiman, bahwa kisah mengenai penumpang Titanic dan Lorong Waktu
sebenarnya hanyalah sebuah Imajinasi. Lelah. Tapi, rasa ingin tahu
mengenai beberapa detail masih menggantung di benak saya. Saya berjalan
menuju meja dan membuka laptop saya kembali dan...Ah, sudah capek.
lagipula, saya rasa bukti-bukti yang saya ajukan sudah cukup
meyakinkan. Jadi saya menutup laptop lalu membaringkan diri di tempat
tidur dan memejamkan mata. Lega rasanya.


 


resource : enigma

0 komentar:

Posting Komentar