Senin, 25 Juli 2011

Ngakak ! Cerita Dari Neraka Indonesia

Berikut ini cerita lucu tentang kondisi neraka khusus orang Indonesia.



Adalah orang perampok kawakan asal Indonesia yang mati tertembak polisi
ketika sedang merampok bank. Begitu meninggal, nyawanya langsung di
kirim ke neraka.







Di pintu masuk neraka, terpampang tulisan nama-nama negara seperti,
Inggris, Amerika, Rusia, Jepang dan lainnya termasuk Indonesia. Setelah
bertanya ke bagian informasi, ternyata neraka itu dibagi-bagi sesuai
dengan asal setiap orang, tapi siapapun boleh memilih ke neraka negara
mana saja.



Karena si perampok ini ngefans sama celebrities Amerika, akhirnya dia
memilih masuk ke pintu neraka Amerika. Pintu di buka, ternyata tidak
banyak orang yang antri.



“Kalian diapain di sini?” dia bertanya kepada salah satu yang antri.

“Pertama kita didudukkan di atas kursi listrik selama satu jam, lalu
didudukkan lagi di atas kursi paku selama satu jam, terakhir disiram
dengan bensin dan disulut api sambil menunggu setan Amerika datang yang
akan mencabik kita sepanjang sisa hari.”



Karena kedengarannya tidak menyenangkan, si perampok tadi pindah ke
pintu neraka negara lain. Mulai dari Rusia, Inggris, Jepang dan
negara-negara lain. Tapi, perlakuan di sana sama semua seperti di neraka
Amerika.



Akhirnya dia memutuskan untuk ke neraka orang Indonesia, siapa tahu
perlakuannya lebih menyenangkan. Pintu dibuka, dia kaget. Banyak sekali
orang yang antri di sini, bahkan orang-orang dari negara lain ikut
berdesak-desakan.



“Kalian diapain di sini?” dia bertanya kepada salah satu orang Indonesia yang ikut antri.

“Pertama kita didudukkan di atas kursi listrik selama satu jam, lalu
didudukkan lagi di atas kursi paku selama satu jam, terakhir disiram
dengan bensin dan disulut api sambil menunggu setan Indonesia datang
yang akan mencabik kita sepanjang sisa hari.”



"Lho! Itu kan sama persis dengan neraka-neraka yang lain?!” si perampok
‘ga habis pikir. “Tapi, kenapa orang yang antri lebih banyak ketimbang
di neraka tetangga sebelah?”



"Mas, di sini service-nya sangat-sangat buruk; kursi listriknya nggak
nyala karena listrik sering mati, kursi pakunya nggak ada - tinggal
pakunya aja karena kursinya sering diperebutkan, bensinnya juga ‘ga ada
tuh - harganya melambung tinggi, panitia ‘ga sanggup beli,” kata orang
tadi. “Dan yang paling enak, setannya itu dulu anggota DPR, jadi dia
cuman dateng, tanda tangan absen, langsung pulang…”



0 komentar:

Posting Komentar