Rabu, 20 Juli 2011

Lead Masks Case - Kasus kematian misterius dua pemburu UFO






jagad misteri : Pada tahun 1966, dua orang pria yang terobsesi dengan UFO
pergi menuju sebuah bukit di Rio De Jeneiro. Tiga hari kemudian, tubuh
kedua pria tersebut ditemukan terbaring tidak bernyawa dengan sebab
kematian yang tidak diketahui hingga hari ini.


Kasus misterius ini mendapatkan julukan The Mystery of the Lead Masks Case
dan merupakan salah satu kasus kematian paling misterius dalam sejarah
Brazil. Mungkin dikarenakan fakta kalau kedua korban adalah pria-pria
yang terobsesi dengan UFO dan disebut-sebut berusaha mengadakan kontak
dengan alien.

Hari itu seharusnya menjadi hari yang luar biasa bagi Manoel Pereira da Cruz dan Miguel Jose Viana. Mereka telah merencanakan sesuatu yang rahasia dan cukup antusias dengan apa yang mungkin akan ditemukan.

Jadi,
pada tanggal 17 Agustus 1966, mereka meninggalkan kota tempat tinggal
mereka, Campos dos Goytacazes. Kepada keluarga, mereka mengatakan akan
membeli beberapa bahan elektronik untuk pekerjaan. Kedua pria ini adalah
teknisi televisi.

Saat itu mereka membawa uang sejumlah 2.300 Real Brazil.

Manoel
dan Miguel kemudian naik bus dan tiba di Niteroi pada pukul 14:30.
Mereka mampir ke sebuah toko, lalu membeli mantel dan sebotol air minum.
Belakangan pelayan di toko itu mengatakan kalau Miguel terlihat sangat
gugup dan selalu melihat jam tangannya.

Apapun yang sedang direncanakan kedua orang ini, sepertinya mereka sangat terburu-buru.

Dari toko itu, kedua pria ini segera melanjutkan perjalanan menuju Morro do Vintem (Bukit Vintem), Rio De Jeneiro.

Mereka tidak pernah membayangkan kalau tempat itu akan menjadi akhir dari perjalanan mereka.

Tiga hari kemudian, tepatnya pada tanggal 20 Agustus 1966, seorang remaja berusia 18 tahun bernama Jorge da Costa Alves sedang bermain layangan di bukit itu ketika ia menyaksikan sebuah pemandangan aneh.

Di
salah satu bagian bukit, Jorge melihat ada dua sosok tubuh terbaring di
permukaan bukit yang dipenuhi semak dan rumput tinggi. Keduanya
mengenakan pakaian yang mirip. Masing-masing juga mengenakan sejenis
mantel pelindung. Anehnya, kedua pria tersebut terbaring dengan rapi
sambil mengenakan topeng timah.

Jorge
mendekat dan menyadari kalau kedua sosok itu sudah tidak bernyawa.
Dengan tergesa-gesa, ia turun dari bukit dan menghubungi pihak
kepolisian.

Tidak lama kemudian, lokasi itu sudah dipenuhi oleh
wartawan dan petugas polisi. Dan ini adalah awal dari sebuah misteri
yang membingungkan.

Apa yang menyebabkan kematian mereka?

Polisi
segera menyisir lokasi penemuan mayat dan mengumpulkan semua
benda-benda yang bisa menjadi petunjuk. Namun, setiap petunjuk yang
ditemukan malah membuat kasus ini bertambah misterius.


Sebagai catatan, kasus ini menjadi misterius bukan hanya karena kondisi mayat

yang penuh dengan teka-teki. Namun karena petugas koroner yang
memeriksa kedua mayat tersebut tidak bisa menentukan penyebab kematian.
Pada
tubuh bagian luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan
atau luka fisik yang mungkin bisa membunuh mereka. Diagnosa ini juga
diperkuat dengan fakta kalau rumput-rumput tinggi di dekat mayat tidak
rusak yang mengindikasikan kalau kedua korban tidak mengalami pergumulan
atau perkelahian di tempat itu.

Sedangkan
pada tubuh bagian dalam, para petugas tidak bisa mengambil kesimpulan
apapun karena organ-organ tubuh korban telah membusuk akibat proses
otopsi yang terlambat. Kondisi ini membuat uji toksin tidak bisa
dilakukan. Jadi kita tidak akan pernah tahu dengan pasti apakah ada
bahan beracun yang diminum oleh keduanya.

Selain itu, hal lain yang menambah aspek misteri dalam kasus ini adalah benda-benda yang ditemukan pada mayat.

Kedua pria tersebut ditemukan dalam keadaan mengenakan topeng timah menutupi mata mereka.

Menurut
keluarga korban, kedua topeng ini memang dibuat sendiri oleh Manoel dan
Miguel di bengkel kerja mereka dan dimaksudkan untuk melindungi diri
dari radiasi. Tetapi tidak ada yang mengetahui radiasi apa yang dimaksud
keduanya.

Selain topeng timah tersebut, ada beberapa benda lain yang ditemukan di sekitar mayat.

Diantaranya adalah sebuah buku catatan yang berisi diagram dengan sebaris kalimat yang berbunyi:


"16:30 estar no local determinado. 18:30 ingerir cápsulas, após efeito proteger metais aguardar sinal máscara"




Jika diterjemahkan, kalimat ini berbunyi:


"Pukul 16:30 di tempat yang telah disepakati. 18:30 menelan kapsul, setelah efek melindungi logam tunggu tanda topeng."


Pihak penyelidik tidak bisa menguraikan maksud pesan tersebut.

Selain itu, catatan ini membingungkan karena dibuat dengan beberapa ejaan dan tata bahasa yang salah.

Lalu ditemukan juga botol minuman kosong yang dibeli dari toko di Niteroi dan sebuah paket yang berisi dua buah handuk.

Dari
petunjuk-petunjuk yang ada, polisi berusaha membuat sebuah narasi yang
mungkin bisa membongkar penyebab kematian kedua pria ini.

Karena
situasi yang tidak biasa, banyak orang memberikan spekulasi berbau fiksi
ke dalam kasus ini. Misalnya, ada yang menyebutkan kalau kedua pria ini
telah menemukan Wormhole dan bermaksud untuk melakukan perjalanan lintas waktu. Mereka menggunakan topeng timah dan mantel untuk melindungi tubuh mereka dari efek perjalanan tersebut.

Tentu saja spekulasi ini lebih mengarah ke anekdot ketimbang fakta.

Di pihak lain, aparat kepolisian, wartawan atau penulis yang giat mengikuti kasus ini juga memiliki beberapa teori.

Salah
satu teori yang pernah dikemukakan adalah kedua pria ini telah
melakukan bunuh diri massal seperti yang pernah dilakukan oleh
sekte-sekte tertentu. Asumsi ini didukung oleh fakta kalau keduanya
pernah berusaha melakukan kontak dengan alien.

Peristiwa
semacam ini pernah terjadi pada tahun 1997. Saat itu, 39 anggota sekte
Heaven's Gate melakukan bunuh diri massal untuk menyambut kedatangan UFO yang dipercaya akan datang mengikuti komet Hale-Bopp.

Para pelaku bunuh diri massal sekte Heaven's Gate

Para
anggota sekte ini melakukan bunuh diri dengan meminum sianida dan
arsenik. Namun mereka tidak menggunakan topeng timah, melainkan hanya
menutupi wajah mereka dengan kain hitam.

Catatan yang menyinggung
mengenai meminum kapsul yang ditemukan pada Manoel dan Miguel
sepertinya mendukung asumsi ini. Namun teori ini menjadi cukup tidak
mungkin karena para saksi mengatakan kalau kedua pria ini tidak seperti
orang yang berniat bunuh diri.

Ketika mereka mampir ke toko untuk
membeli mantel dan air minum di Niteroi, keduanya menandatangani faktur
yang mensyaratkan mereka untuk mengembalikan botol minuman itu supaya
mendapatkan diskon. Ini tidak terlihat seperti orang yang berniat bunuh
diri. Selain itu, keduanya ternyata membeli beberapa komponen elektrik
yang dipercaya akan digunakan untuk pekerjaan mereka. Jika mereka
berniat bunuh diri, tentulah mereka tidak akan merepotkan diri untuk
membeli barang-barang tersebut.

Teori
lain menyebutkan kalau kedua pria tersebut mungkin telah dipancing
untuk datang ke tempat itu oleh pihak ketiga yang ingin merampok mereka.
Sampai disitu, keduanya dibunuh oleh oknum tersebut. Kesimpulan ini
diambil karena ditemukannya catatan yang memiliki kesalahan pada tata
bahasa dan ejaan. Bisa jadi catatan ini didiktekan oleh perampok itu
untuk menciptakan kesan bunuh diri. Lagipula, sejumlah uang yang dibawa
mereka ke bukit itu ikut raib.

Tetapi, sekali lagi, kalau ini
adalah kematian akibat perbuatan jahat, apa penyebabnya? Kapsul beracun?
Mengapa tidak ada tanda-tanda perlawanan sedikitpun?

Teori
berikutnya yang paling populer adalah, Manoel dan Miguel berusaha
mengadakan kontak dengan alien dan berhasil melakukannya. Walaupun
terdengar mengada-ngada, teori ini adalah yang paling populer diantara
teori-teori lainnya.

Kedua pria ini dikenal sangat terobsesi dengan UFO.
Mereka meneliti kisah-kisah penampakan UFO dengan ekstensif, bahkan
membangun sebuah laboratorium untuk tujuan ini. Selain itu, bukit Vintem
disebut-sebut sebagai lokasi yang sering mendapatkan kunjungan UFO. Para penduduk sekitar bukit sering menyaksikan pesawat aneh melayang di dekat situ.

Apakah Manoel dan Miguel sedang menunggu kedatangan pesawat alien?

Apakah topeng timah tersebut digunakan untuk melindungi mereka dari radiasi pesawat tersebut?

Kalau begitu, apa manfaatnya kapsul tersebut? atau dua handuk yang ditemukan?

Dan
yang paling utama adalah, apa yang menyebabkan kematian mereka? Apakah
mereka menemukan pesawat alien yang kemudian menembakkan sinar misterius
yang dengan seketika mencabut nyawa mereka?

Kita mungkin tidak
akan pernah bisa tahu. Satu hal yang pasti. Mungkin misteri ini tidak
akan benar-benar bisa diungkap. 45 tahun telah lewat dan kepolisian
Brazil belum pernah menetapkan satupun tersangka pembunuhan.

Mungkin
jawabannya memang jauh dari pemahaman kita. Menurut Jacques Vallee yang
pernah menulis mengenai kasus ini dalam bukunya "Confrontations",
bertahun-tahun setelah kasus ini terjadi, bahkan rumput-rumput di
lokasi penemuan mayat menolak untuk tumbuh (walaupun beberapa argumen
yang cukup masuk akal menyebutkan kalau rumput-rumput itu tidak bisa
tumbuh karena formalin yang disemprot pihak kepolisian).

Dua
mayat bermantel dan bertopeng timah, dua buah handuk, satu botol kosong,
catatan yang membingungkan, kapsul yang hilang, obsesi dengan makhluk
luar angkasa dan bukit Vintem yang misterius. Perpaduan ini telah
menciptakan salah satu kasus paling misterius dalam sejarah Brazil yang
mungkin tidak akan pernah bisa terpecahkan.

sumber : enigma(forgetomori, whofortedblog.com)

0 komentar:

Posting Komentar