Senin, 26 September 2011

Teka-teki harta karun Nazi di danau Toplitz








Di
wilayah Austria yang terpencil, ada sebuah danau yang bernama Toplitz.
Namun bukan keindahannya yang membuat danau ini menjadi terkenal,
melainkan adanya rumor bahwa harta karun rampasan Nazi masih tersimpan
di dasarnya.









Selama menulis mengenai
misteri dunia, beberapa kali saya menerima permintaan untuk menulis
mengenai misteri harta karun. Sepertinya misteri mengenai harta karun
yang tersembunyi telah menarik perhatian sebagian manusia selama
berabad-abad. Entahkah itu harta karun bajak laut atau harta karun
sisa-sisa peradaban kuno. Kali ini saya memutuskan untuk menulis sedikit
mengenainya, dan saya akan memulainya dari harta karun yang disebut
Guinness Book World of Record sebagai harta yang berasal dari perampasan
terbesar di dunia. Yang saya maksud adalah harta karun Nazi.





Kisahnya
dimulai pada suatu pagi di tahun 1945 di wilayah pegunungan Alpen yang
terpencil. Saat itu Ida Weisenbacher mendengar suara ketukan di pintu
rumahnya. Perempuan Austria berumur 21 tahun itu segera membuka pintu
dan menjumpai seorang petugas Nazi sedang berdiri di depan rumahnya.





"Siapkan kereta kudamu," Kata petugas itu. "Kami membutuhkanmu."




Ida
segera menyiapkan kereta kudanya dan membawanya ke samping kendaraan
militer yang dibawa petugas tersebut. Lalu petugas lain yang telah
menunggu di mobil segera mengeluarkan kotak-kotak besar dan memuatnya ke
dalam kereta kuda. Setiap kotak itu memiliki tanda berupa kata dan
angka yang sama sekali tidak memberikan petunjuk mengenai isinya. Ketika
kereta kuda itu sudah diisi penuh, petugas itu memberitahukan Ida untuk
berangkat menuju danau Toplitz.





Saat itu barulah Ida mengerti
mengapa petugas Nazi itu meminta bantuannya. Jalan menuju danau Toplitz
sangat berliku dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan-kendaraan militer.
Hanya kereta kuda yang bisa melaluinya.





Sesampai di danau, para
petugas segera mengeluarkan seluruh kotak misterius tersebut dan
membuangnya ke dalam danau. Ida melihat kotak itu satu persatu lenyap
dari pandangannya. Hatinya diliputi oleh rasa ingin tahu yang besar
mengenai isi kotak itu. Namun ia tidak berani menanyakannya ke petugas
tersebut.





Setelah selesai membuang seluruh kotak yang dibawa,
petugas nazi itu memerintahkan Ida untuk kembali dan memuat kotak-kotak
lain yang belum terbawa. Total dibutuhkan tiga kali perjalanan
bolak-balik sampai mereka membuang semua kotak yang dibawa.





Dan inilah awal mula rumor adanya harta karun di danau Toplitz.




Selama
perang dunia II, pasukan Nazi Jerman berhasil menginvasi dan menguasai
beberapa negara di Eropa. Ketika mereka berhasil menguasainya, mereka
segera menjarah bank sentral negara yang bersangkutan dan mengambil
cadangan emasnya untuk dibawa pulang ke Jerman.





Bukan itu saja,
harta benda pribadi orang-orang Yahudi yang ditangkap dan dibuang ke
kamp konsentrasi juga disita dan dilebur menjadi emas batangan yang
dicetak dengan tanda bank sentral jerman, the Reichsbank. Kebanyakan
dari harta rampasan ini kemudian digunakan untuk membayar biaya perang
yang dilancarkan oleh Nazi. Luar biasanya, sebagian besar dari harta ini
masih utuh di tangan Nazi ketika perang dunia II hampir berakhir.





Pada
Februari 1945, presiden dari Reichsbank memerintahkan sebagian besar
cadangan emas dipindahkan ke sebuah desa terpencil bernama Merkers yang
letaknya 200 mil di selatan Berlin. Disana, emas-emas tersebut ditaruh
di dalam sebuah gua bekas pertambangan Potasium. Gua tambang itu juga
digunakan untuk menyimpan harta benda lain seperti benda seni yang
dirampas dari negara jajahan Jerman saat itu.





Pada bulan April
1945, pasukan Amerika di bawah pimpinan Jenderal George Patton berhasil
menaklukkan Merkers. Lalu seorang pekerja sipil berkewarganegaraan
Perancis yang bekerja di tambang itu menceritakan kepada militer Amerika
bahwa ada harta karun yang disembunyikan oleh nazi disana. Pasukan
Amerika mulai memeriksa seluruh isi pertambangan dan menemukan 8.198
batang emas beserta sejumlah besar koin emas, perak batangan, dan uang
kertas. Nilai total harta yang ditemukan saat itu adalah 520 juta dolar
(dengan nilai dolar tahun 1945).







Selain
menyimpan harta di pertambangan Merkers, pada tahun 1945, mengetahui
pasukan sekutu hampir menguasai Berlin, pejabat nazi memutuskan untuk
memindahkan harta Reichsbank yang tersisa ke Oberbayern di Bavaria
Selatan. Paling tidak sembilan ton emas dikirim ke sana bersama dengan
karung-karung berisi uang kertas dan koin. Konon menurut rumor, 730
batang emas diantaranya disembunyikan di dasar danau Walchansee.





Ketika
pasukan sekutu mengalahkan nazi pada tahun 1945, mereka ternyata hanya
berhasil menyita sebagian kecil harta karun nazi. Sisa harta rampasan
lainnya, hilang entah kemana.





Hilangnya emas-emas ini disebut oleh Guinness Book of World Records sebagai rampasan terbesar di dunia.




Setelah
nazi dikalahkan, dimulailah misi pencarian harta karun nazi oleh
beberapa negara dan organisasi. Dan disinilah isu danau Toplitz mulai
kembali muncul ke permukaan.





Danau Toplitz memiliki panjang
sekitar 1 mil dengan kedalam sekitar 91 meter. Ia terletak di antara
bebatuan granit yang terjal di Salzkammergut, Austria. Walaupun danau
ini memiliki pemandangan yang indah, namun lokasinya yang sangat
terpencil membuat danau ini jarang dikunjungi oleh orang. Dengan
karakteristik seperti ini, kelihatannya danau ini memang tempat
persembunyian yang ideal bagi harta karun.







Apakah
kotak-kotak misterius yang dilihat Ida Weisenbacher berisi emas-emas
yang hilang ? banyak orang berpikir begitu. Pada tahun 1959, sebuah
majalah Jerman "Stern" mengirim penyelam untuk menyelidiki danau
tersebut. Mereka memang menemukan sesuatu, namun bukan batangan emas,
melainkan kotak berisi mata uang Pound Inggris palsu, beberapa dokumen
penting dan surat-surat pernyataan.

Ternyata apa yang ditemukan
oleh para penyelam itu adalah bagian dari operasi rahasia yang disebut
operasi Bernhard yang datang dari Hitler sendiri.

Saat
itu, para tawanan Yahudi di kamp konsentrasi diberi peralatan
percetakan yang canggih untuk memalsukan mata uang musuh. Uang ini akan
dipakai untuk membiayai perang dan memperlemah ekonomi negara musuh.
Lewat operasi ini, diperkirakan sekitar 4,5 miliar pound berhasil
dipalsukan. Operasi ini menjadi sedemikian sukses sehingga pada waktu
itu bank sentral Inggris terpaksa menarik mata uangnya dari peredaran
dan mendesain ulang uang kertasnya.

Apakah
kotak-kotak yang ditemukan di dalam danau Toplitz adalah sisa-sisa
operasi Bernhard ? Apakah ada harta lain yang tersembunyi disana ?

Pada
tahun 1963, seorang penyelam Jerman mencoba peruntungannya di danau
Toplitz. Namun sayang, dalam usahanya, ia tewas tenggelam.

Setelah
peristiwa itu pemerintah Austria melarang penyelaman yang bertujuan
untuk mencari harta karun di danau Toplitz. Tapi ternyata larangan ini
memiliki maksud tersembunyi karena pemerintah Austria ternyata
memutuskan untuk mencari harta karun tersebut.

Operasi pencarian
yang dilakukan oleh Austria berhasil menemukan 18 Kotak yang ternyata
juga berisi uang Pound palsu, namun kali ini mereka menemukan pelat
logam yang dipakai sebagai master pencetakannya. Selain itu mereka juga
menemukan sisa-sisa roket, proyektil dan beberapa senjata. Ini mungkin
tidak terlalu mengherankan karena nazi pernah menggunakan danau itu
sebagai tempat latihan militer selama perang.

Pada tahun 1983,
prof Hans Fricke meminta ijin untuk melakukan penyelaman di danau
Toplitz untuk meneliti kehidupan biota danau. Namun ia malah menemukan
peti-peti berisi uang pound palsu dengan peralatan militer lainnya.
Penemuan Prof Fricke menimbulkan spekulasi bahwa di danau tersebut masih
tersimpan emas-emas batangan Nazi yang hilang.

Usaha
pencarian yang lebih masiv dilakukan pada tahun 2000 ketika stasiun
televisi CBS dari Amerika bersama World Jewish Congress mensponsori
penjelajahan ke dasar danau Toplitz yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan bernama Oceaneering Technologies. Perusahaan itu menyelam ke
dasar danau dengan menggunakan teknologi canggih berupa kapal selam yang
dikendalikan dengan remote control. Namun usaha yang dilakukan dengan
teknologi canggih ini hanya menemukan kembali peti-peti yang juga berisi
uang pound palsu.

Walaupun sepertinya sudah tidak ada harta lagi
di danau Toplitz, namun setiap kali ekspedisi dilakukan, sepertinya
selalu ada peti yang ditemukan. Spekulasi mengenai adanya emas di
Toplitz kembali diperkuat ketika pada tahun 2003, seorang penyelam yang
melakukan penyelaman di danau Chiemsee di Bavaria menemukan sebuah teko
yang terbuat dari emas. Teko emas ini memiliki lambang Celtic dengan
figur indo Jerman di permukaannya dan diperkirakan bernilai sekitar
100.000 dolar. Spekulasi menyebutkan bahwa teko ini adalah bagian dari
harta Nazi yang disembunyikan di dalam danau.

Memang tidak ada
yang pernah tahu jumlah pasti harta yang hilang ini, namun seorang
peneliti pernah memperkirakan nilainya sekitar 2,5 miliar USD. Jika kita
rupiahkan, maka itu berarti hampir 25 trilyun rupiah. Sebuah jumlah
yang luar biasa untuk harta karun yang hilang.

Jadi apakah masih
ada emas yang tersimpan di dalam danau Toplitz ? mungkin tidak, tapi
keingintahuan orang tidak akan pernah habis bukan ? itulah yang membuat
misteri harta karun menjadi salah satu misteri yang paling menarik untuk
diceritakan.

(unmuseum.org)






silahkan anda Copy paste artikel diatas
tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
terimakasih....!!!

0 komentar:

Posting Komentar