Senin, 05 September 2011

10 Orang Indonesia Yang Sukses Tanpa Ijazah




1. Andy F.Noya



Andy F.Noya


PimRed
Metro TV ini belum lulus sarjana… Satu hal yang menarik, Andy
sebenarnya adalah orang teknik. Sejak lulus SD Sang Timur di Malang,
Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini sekolah di Sekolah Teknik
Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura. “Tetapi sejak kecil saya
merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun
dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai
jalan hidup saya,” tutur Andy.




2. Adam Malik



Adam Malik


Ternyata orang yg dikabarkan Agen CIA ini ternyata gak pernah ngenyam bangku skolah.



3. M. H. Ainun Najib



Emha Ainun Nadjib


Emha
Ainun Nadjib hanya tiga bulan kuliah, Pendidikan formalnya hanya
berakhir di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sebelumnya dia pernah ‘diusir’ dari Pondok Modern Gontor Ponorogo karena
melakukan ‘demo’ melawan pemerintah pada pertengahan tahun ketiga
studinya, kemudian pindah ke Yogya dan tamat SMA Muhammadiyah I.
Selebihnya Beliau jadi pengembara ilmu di luar sekolah hingga dia bisa
jadi manusia dengan bermacam sebutan (multifungsi).







4. Abdullah Gymnastiar



Abdullah Gymnastiar


kiayi
yang kmarin2 ini santer dengan kasus poligaminya,ternyata sukses
menjadi kiayi dan wirausahawan (pengusah besar) tanpa ijazah. walaupun
sudah lulus, tapi dikabarkan sampai saat ini blm mengambil ijazahnya.







5. Ajip Rosidi



Ajip Rosidi


dengan
tak mau mengikuti ujian akhir SMA nya. Dia menolak ikut ujian karena
waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan
bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah. “Saya tidak
jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan
itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai
ribuan jumlahnya. Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di
Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat
sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu
jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ
dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai
pensiun.


Berikut Sejarah Pendidikan Beliau :


  • Sekolah Rakyat 6 tahun di Jatiwangi (1950)

  • Sekolah Menengah Pertama Negeri VIII Jakarta (1953)

  • Taman Madya, Taman Siswa Jakarta (1956, tidak tamat)






6. Bob Sadino


Bob  Sadino


Bob
Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah
anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob
yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan
keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup
mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling
dunia dan tidak melanjutkan kuliah. Dalam perjalanannya itu, ia singgah
di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja
di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika
tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami
Soejoed.


Pada
tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2
Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk
membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain
tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia,
Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad
untuk bekerja secara mandiri.




7. Andrie Wongso



Andrie Wongso


Anak
ke-2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota
Malang. Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti
bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah
ditutup. Maka SDTT, Sekolah Dasar Tidak Tamat, adalah gelar yang
disandangnya saat ini. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui
dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke
toko-toko dan pasar.




8. Purdi E Chandra



Purdi E Chandra


Sosok
Purdi E. Chandra kini dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Lembaga
Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke
Museum Rekor Indonesia (MURI) lantaran memiliki 181 cabang di 96 kota
besar di Indonesia dengan 100 ribu siswa tiap tahun.


Bukan
suatu kebetulan jika pengusaha sukses identik dengan kenekatan mereka
untuk berhenti sekolah atau kuliah. Seorang pengusaha sukses tidak
ditentukan gelar sama sekali. Inilah yang dipercaya Purdi ketika baru
membangun usahanya.


Kuliah
di 4 jurusan yang berbeda, Psikologi, Elektro, Sastra Inggris dan
Farmasi di Universitas Gajah Mada (UGM) dan IKIP Yogya membuktikan
kecemerlangan otak Purdi. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa
dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan. Ia yakin, gagal meraih
gelar sarjana bukan berarti gagal meraih cita-cita. Purdi muda yang
penuh cita -cita dan idealisme ini pun nekad meninggalkan bangku kuliah
dan mulai serius untuk berbisnis.


Kini kabarnya Purdi E. Chandra sekarang sudah ada lebih dari 500 cabang Primagama di seluruh indonesia.




9. Hendy Setiono



Hendy Setiono


Hendy
Setiono (kebab Baba Rafi) mengawali usaha tahun 2003 di Surabaya.
Modalnya hanya Rp 10 juta atau sebuah gerobak burger. Kini bisnisnya
berkembang pesat dengan menu makanan utama kebab serta santapan ala
koboi (burger serta hotdog). Jumlah cabangnya setiap tahun terus
bertambah. Terakhir, terdapat 140 outlet tersebar di 25 kota, antara
lain Batam, Bali, Bandung, Banjarmasin, Malang, Gresik, Jember, Kediri,
Lampung, Padang, Malang, Makasar, Medan, Pasuruan, Pekan Baru, Karawang,
Surabaya, Sukabumi, Semarang, Sidoarjo, Tasikmalaya, Jogjakarta, dan
Jakarta




10. Buya Hamka



Buya Hamka


HAMKA
(1908-1981), adalah akronim kepada nama sebenar Haji Abdul Malik bin
Abdul Karim Amrullah. Ia adalah seorang ulama, aktivis politik dan
penulis Indonesia yang amat terkenal di alam Nusantara.


Hamka
mendapat pendidikan rendah di Sekolah Dasar Maninjau sehingga kelas
dua. Ketika usia HAMKA mencapai 10 tahun, ayahnya telah mendirikan
Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di situ Hamka mempelajari agama dan
mendalami bahasa Arab. Hamka juga pernah mengikuti pengajaran agama di
surau dan masjid yang diberikan ulama terkenal seperti Syeikh Ibrahim
Musa, Syeikh Ahmad Rasyid, Sutan Mansur, R.M. Surjopranoto dan Ki Bagus
Hadikusumo.





sumber :http://dunia90.blogspot.com/2010/06/10-orang-indonesia-yang-sukses-tanpa.html

silahkan anda Copy paste artikel diatas
tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
terimakasih....!!!

0 komentar:

Posting Komentar