Seringkali orang berfikiran bahwa dengan harta maka bisa bahagia.
Dengan melihat ke atas, kita cenderung beranggapan orang-orang kaya itu lebih bisa memuaskan apa yang diinginkannya dengan harta yang berlimpah. Namun ada baiknya kita membaca artikel yang mencerahkan berikut, yang diambil dari web andriewongso.com:
Mendapatkan banyak uang dan membuat seseorang lebih kaya, belum tentu membuat yang bersangkutan bahagia. Hasil penelitian dari University of Warwick dan Cardiff University, Inggris Raya yang dipublikasikan beberapa waktu lalu menemukan bahwa kebahagiaan seseorang ternyata tergantung pada tingkat sosialnya.
Hasil penelitian itu menunjukkan, jika seseorang pendapatannya meningkat itu belum tentu membuatnya bahagia jika tak mengubah posisi sosialnya. Untuk membuatnya bahagia, pendapatan itu harus menjadikannya lebih kaya dari rekan-rekannya atau para tetangganya.“Seseorang dengan pendapatannya 1 juta dolar AS (sekitar Rp 920 juta) setahun belum tentu bahagia jika ia tahu temannya berpendapatan 2 juta dolar AS (sekitar Rp1,8 miliar) setahun,” ujar Chris Boyce, peneliti dari University of Warwick, yang meneliti masalah itu.
Mungkin itulah, kenapa kebahagiaan tak hanya milik orang kaya semata. Orang miskin yang merasa “lebih beruntung” bisa merasa bahagia jika melihat nasibnya lebih baik dibanding orang lain yang lebih miskin. Sebaliknya, orang kaya yang hidup di kompleks perumahan yang semua penghuninya orang-orang kaya, merasa tertekan karena ia jadi “orang miskin” di antara orang-orang kaya. Tetapi ia bisa merasa bahagia jika mau mensyukuri apa yang sudah didapatkan dengan membandingkannya pada orang lain di luar kompleks yang hidupnya serba sederhana. Itulah pentingnya berpikiran positif.
Nah, hasil penelitian lain juga menunjukkan hal yang mirip. Penelitian yang meliputi 136.000 orang dari 132 negara itu menunjukkan bahwa tidak berarti negara yang masyarakatnya lebih kaya, masyarakatnya lebih bahagia. Amerika Serikat yang penduduknya rata-rata paling kaya di dunia hanya menempati urutan ke-16 di antara 132 negara di dunia dalam soal kebahagiaan. Uang memang membuat mereka lebih kaya tetapi belum tentu membuatnya lebih bahagia.
Ada juga negara seperti Korea Selatan dan Rusia yang dari pendapatan masyarakatnya tinggi tapi mereka kurang menikmati hidup sehingga dalam urutan kebahagiaan itu mereka berada di bawah. Urutan pertama diduduki Denmark. Kuncinya karena masyarakat Denmark lebih berpikiran positif dan lebih bisa menikmati hidup sehingga mereka lebih berbahagia.
Intinya adalah berapa banyak pun uang yang kita punya tidak menjamin kita akan bahagia, justru dengan kita mensyukuri apa yang ada akan membuat kita jauh lebih bahagia.
sumber
Entri Populer
-
10: Jerry Hall (ex-Mick Jagger) Mick Jagger,penyanyi kondang ini mulai mengencani Hall, di saat yang sama juga mengencani Bianca. Setelah ...
-
Asmak Malaikat adalah sebuah ajaran spiritual jawa yang inti ajarannya adalah memohon kepada Tuhan agar kita diberi pertolongan melalui pera...
-
Batu Keseimbangan / Batu Anti Grafitasi(balancing rock) adalah formasi geologi alami yang menampilkan sebuah batu besar, kadang-kadang seuk...
-
Seniman Swedia Sanna Dullaway telah mengambil sejumlah foto klasik hitam putih bersejarah yang sangat populer dan membuatnya lebih hidup d...
-
Penampakan Alien | Tanpa Sengaja Merekam Penampakan Alien Hutan Amazon Foto Video
-
Suparwono, manusia tertinggi di Indonesia, telah meninggal dunia pada Rabu, 22 Februari 2012, pukul 16.40 WIB. Warga Tritunggal Jaya, Gun...
-
Hantu Bajang mengeluarkan bunyi seperti kanak-kanak menangis. Biasanya menjelma ketika hujan lebat. Bila hujan lebat, amati betul-betul buny...
-
KEMLADHEYAN NGAJAK SEMPAL Pepatah Jawa di atas secara harfiah berarti benalu mengajak patah. Pepatah ini dalam masyarakat Jawa dimaksudkan...
0 komentar:
Posting Komentar