Senin, 09 April 2012

Asal-usul Becak







Asal-usul
becak diyakini berawal dari kendaraan serupa yang pertama kali
beroperasi di Jepang yaitu jinrikisha (人力車, 人 jin = manusia, 力 riki =
daya atau tenaga, 車 sha = kendaraan) sekitar tahun 1868 saat restorasi
Meiji. Kata "jinrikisha" mulai masuk dalam kamus Oxford English
Dictionary tahun 1887.




Foto: Bangsawan wanita Jepang naik jinrikisha sesuai yang digambarkan



Arnoldus Montanus dalam bukunya tahun 1669






Siapakah yang diakui menjadi penemu kendaraan bertenaga manusia ini masih terdapat perbedaan pendapat.

Sumber pertama.
Jinrikisha
(atau rickshaw: Cina) ditemukan oleh Albert Tolman, seorang pandai
besi dari Amerika tahun 1848 di Worcester, Massachussets, untuk
kepentingan pekerjaannya sebagai misionaris.

Sumber kedua.
Seorang
misionaris Amerika di Jepang, Jonathan Scobie membuat rickshaw
sekitar tahun 1869 sebagai alat transportasi bagi istrinya yang
menyandang cacat.

Suatu saat dia berpikir bagaimana cara
istrinya yang kakinya cacat bisa ikut berjalan-jalan? Tentu diperlukan
sebuah kendaraan. Kendaraan itu, pikirnya, tidak usah ditarik kuda
karena hanya untuk satu penumpang saja. Kemudian ia mulai menggambar
kereta kecil tanpa atap di atas secarik kertas. Orang-orang Jepang
yang melihat kendaraan pribadi ditarik manusia itu menamakannya
jinrikisha. Penarik jinrikisha biasanya diberi upah tiap minggu.
Lama-lama, jinrikisha menarik perhatian masyarakat Jepang, khususnya
para bangsawan.






Foto: Japanese rickshaws 1897





Sumber ketiga
Orang-orang
Jepang percaya bahwa jinrikisha diciptakan oleh tiga orang: Izumi
Yosuke, Suzuki Tokujiro, dan Takayama Kosuke pada tahun 1868,
terinspirasi pada penggunaan kuda penarik kereta yang populer lebih
dahulu. Sejak tahun 1870, pemerintah Jepang mengeluarkan ijin produksi
serta penjualan jinrikisha bagi tiga penemu ini. Sejak 1872 ada sekitar
40.000 jinrikisha beroperasi di Tokyo (Powerhouse Museum, 2005; The
Jinrikisha story, 1996).

Becak di Indonesia




Foto: Becak Siantar, Sumatera. Lazim dipanggil Bentor








Di Indonesia, kata "becak" kemungkinan besar diambil dari dialek Hokkien: be chia "kereta kuda". Di Indonesia ada dua jenis becak yang lazim digunakan:

* Becak dengan pengemudi di belakang. Jenis ini biasanya ada di Jawa.
* Becak dengan pengemudi di samping. Jenis ini biasanya ditemukan di Sumatra seperti Bentor, dan lainnya.




Foto: Becak khas Yogyakarta.





Satu-satunya
kota di Indonesia yang secara resmi melarang keberadaan becak adalah
Jakarta. Becak dilarang di Jakarta sekitar akhir dasawarsa 1980-an.
Alasan resminya antara lain kala itu ialah bahwa becak adalah
"eksploitasi manusia atas manusia". Penggantinya adalah, ojek, bajaj dan
Kancil.





Selain
di Indonesia, becak juga masih dapat ditemukan di negara lainnya
seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Kuba. Di Singapura, becak kini
hanyalah sebuah alat transportasi wisata saja.







Foto: Ricsha di pecinan, Los Angeles 1938










Foto: Cycle rickshaw di Beijing










Foto: Di Manila disebut trisikad










Foto: cycle taxi pedicab di London






















silahkan anda Copy paste artikel diatas
tapi kalau anda tidak keberatan cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
terimakasih....!!!

0 komentar:

Posting Komentar