keraguan saya tentang beredarnya video dua siswi tulungagung yang saling baku hantam di tempat umum kini terjawab sudah hari ini ,
apakah memang benar kedua putri ini adalah pelajar dari tulungagung atau bukan.
karena kemarin tidak ada sumber yang pasti dari sekolah mana anak ini berasal , lagi pula gambarnya kurang begitu jelas , setelah saya dengar tadi pagi dari salah satu radio swasta dan harian surya edisi rabu tgl 12 oktober 2011 barulah saya yakin bahwa keduanya benar benar pelajar dari tulungagung
dan berikut ini berita menurut harian seputar indonesia
TULUNGAGUNG – Perkelahian tampaknya sudah dianggap hal yang wajar. Sebuah video pendek yang memperlihatkan adegan kekerasan dua orang siswi sekolah menengah (SMA) beredar di Kabupaten Tulungagung.
Film berdurasi 2 menit 51 detik tersebut mempertontonkan dua remaja putri berseragam sekolah.Keduanya terlibat saling pukul, menjambak rambut dan membanting. Saat adu fisik berlangsung, sejumlah pelajar bukannya melerai. Mereka malah bersoraksorak tidak jauh dari lokasi perkelahian.
Mereka justru terkesan mengadu kedua siswi tersebut. Pada saat perkelahian berlangsung, seorang penonton diduga merekam dengan kamera ponsel dan menyebarkan aksi tak patut dicontoh itu. ”Hampir semua orang melihat video perkelahian ini,”tutur Ahmad,tukang parkir di sekitar Alun-alun Kota Tulungagung.
Dari elemen estetika di dalam video, peristiwa itu berlangsung pada siang hari. ”Gelanggang” perkelahian diduga terjadi di sekitar alun-alun,atau di depan kantor DPRD KabupatenTulungagung. Jika melihat seragam yang dikenakan, seorang pelajar yang berkelahi diduga berasal dari SMK Negeri 2 Boyolangu.
Sedangkan rivalnya diduga siswa SMA Katolik Santo Aquino Kota Tulungagung. Pertengkaran dimulai dari adu mulut yang kemudian meningkat menjadi saling serang secara fisik. Kedua remaja putri itu masing- masing memiliki suporter yang saling berteriak memberikan dukungan.Tayangan video itu selesai saat perkelahian masih seru-serunya.
”Sepertinya perekam memang merekamnya sampai adegan itu, ”terang Ahmad yang mengaku tidak melihat peristiwa tersebut secara langsung. SMKN 2 Boyolangu ketika dikonfirmasi tidak bersedia menemui. Seorang guru membenarkan jika siswi yang berkelahi merupakan anak didiknya. ”Masalah ini sudah diselesaikan secara internal.Kita juga sudah menghubungi kepala sekolah yang menjadi lawan dalam video tersebut,”ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Bambang Setyo Sukarjono mengaku belum mendengar kasus video itu. Selanjutnya dia akan memanggil kepala sekolah masing-masing. ”Kita juga akan memastikan apakah itu memang anak didik kita atau bukan,”ujarnya
lihat videonya disini
Dan berikut ini adalah berita yang bersumber dari new okezone.com
Sebuah video berdurasi pendek yang memperlihatkan adegan kekerasan antara dua orang siswi sekolah menengah (SMA) beredar di Kabupaten Tulungagung. Dalam film berdurasi 2 menit 51 detik tersebut mempertontonkan dua orang remaja putri yang masih berpakaian seragam sekolah saling pukul, menjambak rambut dan membanting.
Ironisnya, saat adu fisik berlangsung sejumlah pelajar yang berada tak jauh dari lokasi perkelahian malah bersorak sorai. Tidak ada satu pun yang berniat melerai pertengkaran tersebut. Justru terkesan keduanya sengaja diadu. Diduga, pada saat perkelahian berlangsung salah seorang penonton mengabadikan (merekam) dengan kamera ponsel dan menyebarkanya.
“Hampir semua orang melihat video perkelahian ini, “tutur Ahmad salah seorang tukang parkir di sekitar alun-alun Kota Tulungagung. Peristiwa tersebut diduga berlangsung pada siang hari. “Gelanggang” perkelahian itu diduga di sekitar alun-alun, depan kantor DPRD.
Melihat seragam yang dikenakan, salah seorang pelajar yang berkelahi diduga berasal dari SMK Negeri 2 Boyolangu. Sedangkan rivalnya diduga warga SMA Katolik Santo Aquino Kota Tulungagung. Pertengkaran dimulai dari adu mulut yang kemudian meningkat menjadi saling serang secara fisik.
Kedua remaja putri itu masing-masing memiliki suporter yang saling berteriak memberikan dukunganya. Tayangan video itu selesai saat perkelahian masih berlangsung. “Sepertinya perekamnya memang merekamnya sampai adegan itu, “terang Ahmad yang mengaku tidak melihat peristiwa tersebut secara langsung.
Pihak SMKN 2 Boyolangu ketika dikonfirmasi tidak bersedia ditemui. Namun, salah seorang guru membenarkan bahwa salah seorang siswi yang berkelahi merupakan anak didiknya. “Masalah ini sudah diselesaikan secara internal. Kita juga sudah menghubungi kepala sekolah yang menjadi lawan dalam video tersebut, “ujarnya singkat.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Bambang Setyo Sukarjono mengaku belum mendengar adanya video perkelahian pelajar putrid Tulungagung. Kendati demikian, pihaknya berjanji akan mempelajari permasalahan yang ada, termasuk berencana memanggil kepala sekolah masing-masing. “Kita juga akan memastikan apakah itu memang anak didik kita atau bukan, “ujarnya.
sungguh sangat ironis memang kejadian seperti ini dan gak patut di contoh,
apa jadinya bangsa ini jika masyarakat nya beranggapan bahwa permasalahan dapat teratasi hanya dengan adu fisik, saya sangat setuju sekali jika program pendidikan kita dirubah dengan mengedepankan akhlak serta berbudi luhur, serta peranan orang tua juga sangat penting dalam hal ini
semoga bisa menjadi renungan dan pelajaran kita dalam menjalani hidup yang tentunya tidak lepas dari suatu masalah yang menimpa diri kita
apakah memang benar kedua putri ini adalah pelajar dari tulungagung atau bukan.
karena kemarin tidak ada sumber yang pasti dari sekolah mana anak ini berasal , lagi pula gambarnya kurang begitu jelas , setelah saya dengar tadi pagi dari salah satu radio swasta dan harian surya edisi rabu tgl 12 oktober 2011 barulah saya yakin bahwa keduanya benar benar pelajar dari tulungagung
dan berikut ini berita menurut harian seputar indonesia
TULUNGAGUNG – Perkelahian tampaknya sudah dianggap hal yang wajar. Sebuah video pendek yang memperlihatkan adegan kekerasan dua orang siswi sekolah menengah (SMA) beredar di Kabupaten Tulungagung.
Film berdurasi 2 menit 51 detik tersebut mempertontonkan dua remaja putri berseragam sekolah.Keduanya terlibat saling pukul, menjambak rambut dan membanting. Saat adu fisik berlangsung, sejumlah pelajar bukannya melerai. Mereka malah bersoraksorak tidak jauh dari lokasi perkelahian.
Mereka justru terkesan mengadu kedua siswi tersebut. Pada saat perkelahian berlangsung, seorang penonton diduga merekam dengan kamera ponsel dan menyebarkan aksi tak patut dicontoh itu. ”Hampir semua orang melihat video perkelahian ini,”tutur Ahmad,tukang parkir di sekitar Alun-alun Kota Tulungagung.
Dari elemen estetika di dalam video, peristiwa itu berlangsung pada siang hari. ”Gelanggang” perkelahian diduga terjadi di sekitar alun-alun,atau di depan kantor DPRD KabupatenTulungagung. Jika melihat seragam yang dikenakan, seorang pelajar yang berkelahi diduga berasal dari SMK Negeri 2 Boyolangu.
Sedangkan rivalnya diduga siswa SMA Katolik Santo Aquino Kota Tulungagung. Pertengkaran dimulai dari adu mulut yang kemudian meningkat menjadi saling serang secara fisik. Kedua remaja putri itu masing- masing memiliki suporter yang saling berteriak memberikan dukungan.Tayangan video itu selesai saat perkelahian masih seru-serunya.
”Sepertinya perekam memang merekamnya sampai adegan itu, ”terang Ahmad yang mengaku tidak melihat peristiwa tersebut secara langsung. SMKN 2 Boyolangu ketika dikonfirmasi tidak bersedia menemui. Seorang guru membenarkan jika siswi yang berkelahi merupakan anak didiknya. ”Masalah ini sudah diselesaikan secara internal.Kita juga sudah menghubungi kepala sekolah yang menjadi lawan dalam video tersebut,”ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Bambang Setyo Sukarjono mengaku belum mendengar kasus video itu. Selanjutnya dia akan memanggil kepala sekolah masing-masing. ”Kita juga akan memastikan apakah itu memang anak didik kita atau bukan,”ujarnya
lihat videonya disini
Dan berikut ini adalah berita yang bersumber dari new okezone.com
Sebuah video berdurasi pendek yang memperlihatkan adegan kekerasan antara dua orang siswi sekolah menengah (SMA) beredar di Kabupaten Tulungagung. Dalam film berdurasi 2 menit 51 detik tersebut mempertontonkan dua orang remaja putri yang masih berpakaian seragam sekolah saling pukul, menjambak rambut dan membanting.
Ironisnya, saat adu fisik berlangsung sejumlah pelajar yang berada tak jauh dari lokasi perkelahian malah bersorak sorai. Tidak ada satu pun yang berniat melerai pertengkaran tersebut. Justru terkesan keduanya sengaja diadu. Diduga, pada saat perkelahian berlangsung salah seorang penonton mengabadikan (merekam) dengan kamera ponsel dan menyebarkanya.
“Hampir semua orang melihat video perkelahian ini, “tutur Ahmad salah seorang tukang parkir di sekitar alun-alun Kota Tulungagung. Peristiwa tersebut diduga berlangsung pada siang hari. “Gelanggang” perkelahian itu diduga di sekitar alun-alun, depan kantor DPRD.
Melihat seragam yang dikenakan, salah seorang pelajar yang berkelahi diduga berasal dari SMK Negeri 2 Boyolangu. Sedangkan rivalnya diduga warga SMA Katolik Santo Aquino Kota Tulungagung. Pertengkaran dimulai dari adu mulut yang kemudian meningkat menjadi saling serang secara fisik.
Kedua remaja putri itu masing-masing memiliki suporter yang saling berteriak memberikan dukunganya. Tayangan video itu selesai saat perkelahian masih berlangsung. “Sepertinya perekamnya memang merekamnya sampai adegan itu, “terang Ahmad yang mengaku tidak melihat peristiwa tersebut secara langsung.
Pihak SMKN 2 Boyolangu ketika dikonfirmasi tidak bersedia ditemui. Namun, salah seorang guru membenarkan bahwa salah seorang siswi yang berkelahi merupakan anak didiknya. “Masalah ini sudah diselesaikan secara internal. Kita juga sudah menghubungi kepala sekolah yang menjadi lawan dalam video tersebut, “ujarnya singkat.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Bambang Setyo Sukarjono mengaku belum mendengar adanya video perkelahian pelajar putrid Tulungagung. Kendati demikian, pihaknya berjanji akan mempelajari permasalahan yang ada, termasuk berencana memanggil kepala sekolah masing-masing. “Kita juga akan memastikan apakah itu memang anak didik kita atau bukan, “ujarnya.
sungguh sangat ironis memang kejadian seperti ini dan gak patut di contoh,
apa jadinya bangsa ini jika masyarakat nya beranggapan bahwa permasalahan dapat teratasi hanya dengan adu fisik, saya sangat setuju sekali jika program pendidikan kita dirubah dengan mengedepankan akhlak serta berbudi luhur, serta peranan orang tua juga sangat penting dalam hal ini
semoga bisa menjadi renungan dan pelajaran kita dalam menjalani hidup yang tentunya tidak lepas dari suatu masalah yang menimpa diri kita
0 komentar:
Posting Komentar