Sabtu, 25 Desember 2010

Orang Pertama Yang Menemukan Fotografi dan Kamera







Louis Jacques Mande Daguerre

Louis Jacques


Orang
Pertama Yang Menemukan Fotografi dan Kamera – Fotografi! Tak lain dari
Louis Jacques Mande Daguerre-lah orang yang di tahun 1830-an berhasil
menemukan fotografi praktis.

Daguerre dilahirkan tahun 1787 di
kota Cormeilles di Perancis Utara. Waktu mudanya dia seniman. Pada umur
pertengahan tiga puluhan dia merancang “diograma”, barisan lukisan
pemandangan yang mempesona bagusnya, dipertunjukkan dengan bantuan efek
cahaya. Sementara dia menggarap pekerjaan itu, dia menjadi tertarik
dengan pengembangan suatu mekanisme untuk secara otomatis melukiskan
kembali pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kwas atau cat.
Dengan kata lain: kamera!

Tingkat pertama perancangan alat kamera
yang bisa berfungsi tidak berhasil. Di tahun 1827 dia ketemu Joseph
Nicephore Niepce yang juga sedang mencoba (dan sejauh itu lebih sukses)
menciptakan kamera. Dua tahun kemudian mereka menjadi kongsi. Di tahun
1833 Niepce meninggal, tetapi Daguerre tetap tekun meneruskan
percobaannya. Menjelang tahun 1837 dia sudah berhasil mengembangkan
sebuah sistem praktis fotografi yang disebutnya “daguerreotype.”

Tahun 1839 Daguerre memberitahu publik secara terbuka tanpa
mempatenkannya. Sebagai imbalan, pemerintah Perancis menghadiahkan
pensiun seumur hidup kepada baik Daguerre maupun anak Niepce. Pengumuman
penemuan Daguerre menimbulkan kegemparan penduduk. Daguerre merupakan
seorang pahlawan saat itu, ditaburi rupa-rupa penghormatan, sementara
metode “daguerreotype” dengan cepat berkembang menjadi hal yang
digunakan oleh umum. Daguerre sendiri segera pensiun. Dia meninggal tahun 1851 di kota asalnya dekat Paris.

Tak
banyak penemuan teknologi yang begitu banyak digunakan awam seperti
halnya fotografi. Dia digunakan di hampir tiap bidang penyelidikan ilmu.
Begitu juga di bidang industri dan militer.
Sarana yang vital di kalangan rakyat biasa, hobbi menyenangkan buat
berjuta orang. Fotografi ambil bagian dalam penyebaran penerangan (atau
penipuan untuk mengelabui orang lewat informasi palsu), di bidang pendidikan, jurnalistik dan iklan. Berhubung fotografi mampu dengan cepat mengingatkan orang akan masa
lampaunya, dia menjadi sarana suvenir dan kenang-kenangan yang tersebar
luas. Sinematografi, tentu saja, merupakan perkembangan berikutnya yang
punya arti penting-selain melayani dan merupakan sarana hiburan yang
tak bisa diabaikan-juga saina banyak digunakan setara dengan foto “diam.”

Tak
ada penemuan ilmiah yang dilakukan oleh seseorang sendirian tanpa ada
petunjuk dari orang-orang sebelumnya seperti Daguerre. “Kamera obscura”
(alat serupa dengan kamera tetapi tanpa film) telah diketemukan orang
delapan abad sebelum Daguerre. Di abad ke-16, Girolamo Cardano membuat
langkah menempatkan lensa di muka “kamera obscura” terbuka. Ini
merupakan langkah penting menuju lahirnya kamera modern. Tetapi karena
bayangan yang dihasilkan tidak tahan lama
samasekali, sulitlah dianggap sebuah fotografi. Penemuan pemula lainnya
diketemukan tahun 1727 oleh Johann Schulze yang menemukan bahwa garam
perak sangat sensitif terhadap cahaya. Meskipun dia gunakan penemuan ini
untuk membuat gambar sementara, Schulze tak punya gambaran bagaimana
cara semestinya meneruskan gagasannya.
Pendahulu yang dekat dengan
apa-apa yang berhasil diperbuat Daguerre adalah Niepce yang kemudian
menjadi partner Daguerre. Sekitar tahun 1829 Niepce menemukan bahwa
batuan tebal hitam dari Judea, sejenis aspal, sangat peka terhadap
cahaya. Dengan menggabungkan benda peka cahaya dengan “kamera obscura,”
Niepce berhasil membuat foto pertama di dunia (salah satu yang
dijepretnya tahun 1826 masih ada hingga sekarang). Atas dasar itu,
beberapa orang menganggap Niepce-lah yang layak dianggap sebagai penemu
fotografi. Tetapi sistem fotografi Niepce sepenuhnya tidak praktis
karena memerlukan tidak kurang dari delapan jam untuk pengambilannya dan
itu pun cuma menghasilkan gambar yang guram.
Kamera resmi Daguerre
yang diprodusir iparnya, Alphonse Girous, dibubuhi cap yang berbunyi:
“Tanpa tanda tangan M. Daguerre dan tanda M. Giroux, tidak
terjamin.”karena itu punya arti praktis yang berlebih.

Pada metode Daguerre, gambar direkam di atas lembar yang berlapis “iodide perak”. Waktu pengambilan
yang dibutuhkan antara 15-20 menit sudah cukup memadai walau berabe
bawanya karena berat, toh berguna. Dua tahun sesudah Daguerre
mempertunjukkan ciptaannya di depan umum, orang-orang usul penyempurnaan: penambahan “cairan perak” pada “iodide perak” yang peka cahaya. Perubahan kecil ini punya pengaruh banyak mengurangi waktu yang diperlukan buat pemotretan, karena itu punya arti praktis yang berlebih.

Tahun 1839, sesudah Daguerre mengumumkan secara terbuka hasil penemuan fotografinya, William Henry
Talbot, seorang ilmuwan Inggris, memberitahukan pula bahwa dia telah
mengembangkan metode fotografi lain, lewat cara pencetakan negatif,
seperti dilakukan orang sekarang ini. Menarik untuk dicatat, Talbot
sesungguhnya sudah memprodusir alat potret di tahun 1835, dua tahun
sebelum keluarnya model Daguerre. Talbot, yang juga melibatkan diri
dalam pelbagai proyek, tidak lekas-lekas meneruskan eksperimen
fotografinya. Kalau saja hal ini dilakukannya, mungkin sekali dia bisa
memprodusir alat potret yang komersil sebelum Daguerre melakukannya, dan
bisa dianggap sebagai penemu fotografi.

Tahun-tahun sesudah Daguerre dan Talbot, beruntun dilakukan orang pelbagai penyempurnaan: proses lembaran basah, proses
lembaran kering, rol film modern, film berwarna, film bioskop, polaroid
dan xerografi. Kendati banyak orang yang terlibat dalam pengembangan
fotografi, saya anggap Louis Daguerre-lah orang yang paling banyak beri
sumbangan pikiran. Tak ada sistem yang patut dipakai sebelum Daguerre
dan sistem yang dikembangkannya paling praktis dan paling diterima
secara luas. Lebih dari itu, penyiaran yang luas dari hasil penemuannya
merupakan daya dorong buat penyempurnaan-penyempurnaan selanjutnya.
Memang benar, fotografi yang kita kenal sekarang jauh berbeda dengan
sistem Daguerre, tetapi walaupun misalnya tidak ada penyempurnaan apa
pun, toh apa yang dibuat Daguerre sudah dapat dimanfaatkan.

















silahkan anda Copy paste artikel diatas
tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
terimakasih....!!!

0 komentar:

Posting Komentar