Rabu, 29 Februari 2012

TATA CARA NGELMU SANGKAN PARAN

0 komentar





“Ingsun
tojalining Dzat Kang Maha Suci, Kang murba amasesa, Kang kuwasa
Angandika Kun Fayakun mandi sakucapingsun, dadi saksiptaningsun,
katurutan sakarsaningsun, kasembadan saksedyaningsun karana saka
Kodratingsun. Ingsun Dzating manungsa sejati, saiki eling besuk ya
eling. Saningmaya araning Muhamad , Sirkumaya araningsun, Sir Dzat dadi
sak sirku, yaiku sejatining manungsa, urip tan kena ing pati,langgeng
tan keno owah gingsir ing kahanan jati, ing donya tumeka jagad
langgeng. Ingsun mertobat lan nalangsa marang Dzat ingsun dewe, regede
badaningsun, gorohe atiningsun, laline uripingsun, salahe
panggaweningsun, ing salawas lawase dosaningsun kabeh sampurna saka
kodratingsun.”


“Ilmu iku kalakone kanthi laku”: ilmu itu
terlaksana karena dilakukan di dalam perbuatan yang nyata. Dalam
konteks khasanah falsafah Jawa, kata “ngelmu” menunjuk pada ajaran
hidup menuju kesempurnaan diri pribadi. Ajaran itu teori dan teori
tidak akan membawa manfaat apa-apa bila tidak dipkraktekkan dalam hidup
sehari-hari.


Di dalam sebuah ajaran ada perintah dan
larangannya. Tujuan perintah larangan adalah untuk mendisiplinkan diri
agar diri yang sebelumnya “liar” menjadi “jinak”, diri yang sebelumnya
memperturutkan keinginan “diri”/ego/keakuan menjadi diri yang bisa
menurut dengan diri-Nya/Ego-Nya.


Kenapa diri ini harus manut dengan
keinginan atau kehendak-Nya? Ada sebuah analogi yang gampang dicerna.
Misalnya, sebuah mobil BMW diciptakan dan diproduksi oleh pabrik BMW di
Jerman. Pabrik sudah mengeluarkan petunjuk penggunaan, aturan perintah
dan larangan.


Pabrik tidak asl bikin petunjuk
penggunaan. Sang insinyurnya sudah memiliki prediksi agar mesin dan
bodi mobil itu awet, maka oli harus dignti saat mobil sudah mencapai
sekian kilometer. Insinyur juga memiliki prediksi bahwa usia efektif
mobil tersebut sekian tahun. Hingga mencapai batas usia tertentu, maka
mobil akan digolongkan istimewa dan menjadi barang antik.


Begitu pula manusia. Manusia diciptakan
oleh Tuhan dan Sang Insinyur Manusia ini sudah mengeluarkan buku
panduan lengkap, tata cara hidup dan berkelakuan agar dipedomani
sebagai arahan hidup mulai o tahun hingga semilyar tahun mendatang.


Beda dengan benda yang “ada”nya begitu
sederhana. “Adanya” manusia ini sungguh luar biasa. Manusia diberikan
kebijaksanaan untuk menentukan masa depannya sendiri sebelum dia
dilahirkan di dunia. Manusia diberi kekuasaan-Nya untuk merancang
sendiri dia nantinya akan jadi apa, akan kemana, apa tujuan hidupnya.
Ya, karena Tuhan Maha Pemurah, maka manusia dijinkan menjadi insinyur
yang bebas merancang dirinya sendiri.


Ruh yang merupakan “manusia sejati” dan
“sejatinya manusia” itu, sebelum ada di dunia telah merancang dirinya
sendiri dengan menulis di buku kitabnya masing-masing. Tuhan hanya
memberikan kata “ACC” dan membubuhkan “stempel” saja. Tuhan pun
menekankan bahwa yang berlaku nanti di bumi adalah hukum sebab akibat.
Hukum karma, sunatullah atau disebut juga dengan hukum alam.


Jadi, salah bila dikatakan bahwa adanya
sial, bencana, bahaya, ketidaksuksesan hidup itu karena Tuhan. Tuhan
tidak cawe-cawe sama sekali. Itu murni urusan manusia yang tidak paham
dan malah mungkin melanggar pantangan hukum sebab akibat.


Keberhasilan dan kesuksesan adalah akibat
dari sebuah sebab. Sebab keberhasilan/kesuksesan adalah kerja keras.
Untuk bekerja keras butuh motivasi kerja yang tinggi dan niat yang
teguh. Tubuh/Raga yang rajin bergerak mencari rezeki yang halal,
asalnya adalah jiwa/batin yang tenang, nyaman dan bahagia.


Kembali ke tema awal. Apa saja tata cara
ngelmu sangkan paran? Di dalam khasanah Kejawen, dalam buku “Cipta
Brata Manunggal” karangan Ki Brotokesawa disebutkan laku yang perlu
dijalani:


1. Sabar, tawakal, tekun, dan nrimo


2. Jaga kebersihan lahir batin


3. Olah raga


4. Olah nafas


5. Berpakaian yang pantas dan bersih.


7. Olah cipta, banyak membaca dan menggali ilmu pengetahuan


8. Bekerja rajin


9. Sore hari belajar untuk tambahan pengetahuan


10. Makan teratur dan higienis.


11. Minum air putih dingin pagi, siang, malam


13. Istirahat selama 6 atau 8 jam sehari semalam.


14. Perasaan dan pikiran terarah.


16. Tidak terlalu banyak bicara.
Tidak bicara kotor dan berbicara seperlunya. Bila akan tidur hendaklah
instropeksi diri sambil berdoa sebagaimana yang tertera di kalimat
pembuka.


Dalam buku “Cipta Brata Manunggal” juga dipaparkan proses tingkat-tingkat manembah/sembah kepada Gusti. Berikut tingkatan itu:


A. SEMBAH RAGA yaitu
tapaning badan jasad kita. Tubuh, jasad bergerak atas perintah batin.
Batin diperintah oleh dua unsur, baik (nur Ilhiah) dan buruk (nar
Iblis). Agar tubuh disiplin, terarah dan terkendali maka perlu dilatih.
Tingkatnya adalah syariat. Tubuh tetap melakukan disiplin ibadah.


B. SEMBAHING CIPTA, di
Islam dinamai Tarekat, sembahnya hati yang luhur. Untuk mencapai hati
luhur perlu kesadaran nalar (logika). Diperlukan olah nalar yang bagus
sesuai dengan prinsip-prinsip logika. Tujuan sembah cipta adalah 
mengerti akan “kasunyatan”. Ilmu pengetahuan harus dikuasai agar
memiliki perbandingan baik dan buruk. Kebijaksanaan akan lahir bila
kita mampu menekan dan mengendalikan hawa nafsu. Memahami Ilmu
Ketuhanan diperlukan syarat berupa cipta yang bersih dari hawa nafsu
dan olah nalar yang mumpuni. Ilmu Ketuhanan adalah ilmu yang “sangat
halus” yang bisa ditangkap dengan kegigihan memperhalus batin dan
mentaati prinsip-prinsip berpikir yang lurus.


Tujuan dari sembah cipta itu
mengendalikan dua macam sifat: angkara( yang menimbulkan watak adigang,
adigung, adiguna, kumingsun dsb.) dan watak keinginan mengusai akan
kepunyaan orang lain (kemelikan-jw). Cipta yang bersih yaitu kalau
sudah bisa mengendalikan angkara murka, Tandanya bila cipta sudah
“manembah”, yaitu waspada terhadap bisikan jiwa.


Jadi sembah itu intinya melatih cara
kerja cipta, dengan cara Tata, Titi, Ngati ati, Telaten, dan Atul. Atul
adalah pembiasaan diri agar mendarah daging menjadi kebiasaan dan
watak yang akhirnya terbiasa mengetahui sejatinya penglihatan (sejatine
tingal) yaitu Pramana, bisa dikatakan sampai kepada jalan sejati,
yaitu penglihatan pramana (tingal pramana).


Tanda sudah sempurna sembah cipta adalah
berda di dalam kondisi kejiwaan sepi dari pamrih apapun.  Seperti tidak
ingat apapun itu pertanda sudah sampai batas, yaitu batas antara
tipuan dan kenyataan (kacidran lan kasunyatan – jw), jadi sudah ganti
jaman, dari jaman tipuan menjadi jaman kenyataan.


Rasa badan ketiga (saka penggorohan
maring kasunyatan Rasaning badan tetelu), wadag astral dan mental tadi
seketika tidak bekerja. Disitulah lupa, tetapi masih dikuati oleh
kesadaran jiwa (elinging jiwa), dan waktu itu menjadi eneng, ening, dan
eling.  Artinya eneng: diamnya raga, Ening : heningnya cipta, Eling:
ingatnya budi rasa yang sejati.


C. SEMBAH JIWA. di
Islam dinamai Hakekat. Kalau sudah bisa melaksanakan sembah cipta baru
bisa melaksanakan sembah jiwa. Artinya: rasakan dengan menggunakan rasa
“kasukman” yang bisa ditemui dalam eneng, ening dan eling tadi.
Tandanya adalah semua sembah, panembah batin yang tulus tidak
tercampuri oleh rasa lahir sama sekali.


Bila sudah melihat cahaya yang terang
tanpa bisa dibayangkan tetapi tidak silau, pertanda telah sampai kepada
kekuasaan “kasunyatan”(kesejatian), yang juga disebut Nur Muhamad,
yaitu tiada lain Cahaya Pramana sendiri, karena dinamai pramana karena
cahayanya yang saling bertautan dengan rasa sejati dan budi, disitu
rasa jati dan budi akan berkuasa(jumeneng), sudah sampai kepada
kebijaksanaan. Artinya kebijaksanaan merasa sampai mengerti yang
melakukan semadi tadi, saling berkaitan tak terpisahkan dengan cahaya
yang terang benderang yang tidak bisa dibayangkan.


D. SEMBAH RASA, di Islam
dinamai Makrifat. Sembah rasa itu adalah mengalami Rasa Sejati. Inilah
rasa manusia yang paling halus, tempat semua rasa dan perasaan dan
bisa merasakan perlunya menjadi manusia  yang berbudi luhur dan
menyadari bahwa dia adalah pribadi yang merupakan Wakil-Nya. Bahkan
pada tahap akhir pemahaman makrifat, dia akan “menjadi” Tuhan itu
sendiri (Gusti amor ing Kawulo). Rasa hidup adalah rasa Tuhan, rasa
Ada, ya diri pribadi, bersatu tanpa batas dengan rasa semua ciptaan
Nya. Tanda bila sudah mencapai kasunyatan, sudah hilang ilah-ilah yang
lain hingga sampai mencapai TAUHID MURNI.






silahkan anda Copy paste artikel diatas
tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
terimakasih....!!!

Selasa, 28 Februari 2012

Robot yang Bisa Bermain Hoki

0 komentar













Sebuah
robot di Canada dipercaya dapat bermain hoki layaknya manusia. Robot
humanoid bernama Jeniffer ini lahir dari sebuah proyek berbasis robot
Korea yang dikembangkan di Universitas Manitoba.





Jenifer
diciptakan oleh mahasiswa pascasarjana ilmu komputer, Chris
Iverach-Brereton, 26 tahun. Robot ini mampu mampu bergerak di es (yang
sering dipakai untuk ice-skating), mengayunkan stick dan menembak pucks
(bola hoki) dengan presisi tepat sasaran/goal.





Penciptaan
robot yang bisa bermain hoki ini bukan pertama kalinya di Kanada. Pada
tahun lalu, ciptaan yang serupa dikembangkan di University of Waterloo,
yaitu penciptaan robot yang mampu membuat tembakan langsung dengan
kecepatan hingga 110 mil per jam.





Dengan
memiliki webcam di kepala, Iverach-Brereton dapat memantau apakah
Jeniffer dapat melihat di layar komputer dan mampu mengarahkan tembakan
secara tepat.





Menurut Postmedia News, robot ‘Jeniffer’ akan diikutsertakan dalam kompetisi robot di St.Paul, Minessota, akhir tahun 2012 ini.





Simaklah permainan hoki dari robot ‘Jeniffer’ dibawah ini.

























silahkan anda Copy paste artikel diatas
tapi kalau anda tidak keberatan cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.
terimakasih....!!!

Senin, 27 Februari 2012

Kecerdasan Spiritual

0 komentar
               


Sementara ini kita sudah banyak diperkenalkan adanya nilai IQ yang digunakan sebagai standar pengukuran kecerdasan seseorang. Ternyata, lama kelamaan penilaian dengan cara ini banyak kelemahannya.
Karena cakupan IQ hanya meliputi kecerdasan rasionil, matematika, dan logika saja, padahal terbukti masih banyak kecerdasan manusia lainnya, diluar yg rasionil dan logis. Bahkan Daniel Golemen berani mengatakan bahwa kontribusi IQ bagi keberhasilan seseorang hanya 20 % saja, dan yang 80 % ditentukan oleh apa yang tersimpan dalam dirinya.

Adalah Danah Zohar ( 2001 ) yang kemudian memperkenalkan adanya istilah Kecerdasan Spiritual. Kecerdasan inilah yang mengangkat fungsi jiwa manusia sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menemukan makna dibalik masalah serta kenyataan yang dihadapi manusia. Kecerdasan ini lebih bernuansa pada pencerahan jiwa dalam kaitan penemuan jati diri sejatinya manusia.
Sehingga dapat dikatakan bahwa Kecerdasan Spiritual ( Spiritual Intelligence ) ini adalah merupakan dimensi tertinggi kecerdasan manusia yang berbasiskan intuisi, persepsi, dan kesadaran (awareness).

Mereka yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi akan mampu memaknai setiap peristiwa dan masalah yang dihadapi dalam hidupnya, bahkan dalam penderitaan sekalipun. Dengan memberi makna yang positif, mereka akan mampu membangkitkan jiwanya untuk bersikap dan bertindak secara positif pula. Dan kecerdasan ini juga memungkinkan manusia untuk berpikir secara kreatif, berwawasan jauh kedepan, intuitif, tambah cerdas dan semakin berkesadaran.
Oleh karenanya, bagi mereka yang telah menggunakan kecerdasan spiritualnya, mereka akan menjadi pribadi yang kreatif, intuitif, bisa menerima segalanya secara apa adanya, dan hidupnya akan berbahagia.

Tanda-tanda mereka yang berkecerdasan spiritual :
  1. Kemampuan untuk bersikap fleksibel, luwes, adaptif.
  2. Mempunyai kesadaran diri
  3. Mampu menghadapi dan mengatasi penderitaan & rasa sakit.
  4. Mempunyai wawasan, visi, nilai-nilai yang luas dan bagus.
  5. Selalu memandang segala sesuatu secara menyeluruh dan saling berkaitan.
  6. Mampu menghadapi dan memanfaatkan segala sesuatu dengan pemaknaan yang positif.
  7. Berjiwa mandiri.
  8. Berkemampuan secara produktif dan eksistensinya terakui.
Lantas, bagaimana caranya agar kita bisa meningkatkan kecerdasan spiritual itu ?
Kita harus belajar tentang kesadaran diri kita sendiri. Temukanlah diri anda yang sejati, dan gali serta manfaatkan segala kemampuan dan kecerdasan yang dibekalkan Tuhan kepada kita manusia. Disitulah sebenarnya kecerdasan spiritual itu berada !
Disamping itu, kita harus banyak belajar tentang fleksibiltas menghadapi kehidupan, self awareness,  kemampuan menghadapi sakit & penderitaan, meningkatkan wawasan kehidupan, dan selalu melihat segala sesuatu itu adalah saling berkaitan atau menyeluruh ( holistik ).


Bukit Indah, 22 Desember 2012
Sonny Sumarsono Wuryadi                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

SAAT TIDUR...ANDA BISA MENGUNJUNGI KEKASIH ?

0 komentar


SAAT TIDUR...ANDA BISA MENGUNJUNGI KEKASIH ?

Memang benar. Saat anda tidur nyenyak, badan astral anda bisa keluar dari badan wadag dan melayang menemui kekasih anda, meskipun mungkin si dia tinggal di kota lain.
Dalam keadaan sadar, badan wadag dengan badan suprafisikal ada dalam koinsidensi ( alignment ). Dalam keadaan tidur nyenyak, badan astral keluar dari wadag, dan terjadilah diskoinsidensi ( non alignment ). Namun badan astral masih tetap terhubung dengan badan wadag melalui tali astral, sehingga kontak dan komunikasi antara ke dua badan tersebut tetap terjamin.
Badan astral mengatur semua fungsi vegetatif tubuh ( jantung, nafas, otak, peredaran darah, kelenjar endokrin dll ). Selama badan astral "melancong" keluar, tali astral berfungsi selayaknya tali pusat yang menjamin komunikasi dan aliran vital dari badan astral ke wadag tetap berlangsung.
Tali astral yang terikat di chakra solar plexus ini, mempunyai ketebalan setebal pita, berwarna putih keperakan, menunjukkan pulsasi, ekspansi, dan kontraksinya terlihat pada seluruh panjang rentangannya. Karenanya tali astral juga disebut Tali perak ( Silver cord ).
Kalau tidur seseorang terganggu atau kaget karena dibangunkan mendadak, maka akan terjadi getaran dan tarikan/sentakan pada tali astral, sehingga badan astral secepat kilat ditarik kembali ke dalam badan wadag.
Proses koinsidensi kembali ini terjadinya sangat mengejutkan dan kurang sempurna, karenanya orang tersebut akan "gragapan" terbangun, agak bingung, merasa tidak enak, agak pusing dan mungkin akan mengalami disorientasi sementara. Itulah sebabnya kita tidak boleh membangunkan seseorang dengan cara kasar atau mengagetkan.
Pada saat ajal, tali astral menjadi terputus, dan fungsi organis badan wadag terhenti. Badan astral bersama roh akan keluar dan masuk ke alam astral.
Apa itu Proyeksi Astral ?
Proyeksi Astral adalah keluarnya badan astral dari badan wadag secara alami, spontan, atau memang dikehendaki.
Peristiwa ini juga sering disebut : Out of the body experience/OBE atau Pengalaman di luar badan.
Pada saat di anestesi, operasi, kecelakaan, kerap terjadi autoskopi, dimana badan astral bisa "melihat" badan wadagnya yang diam dan tergeletak di bawahnya.
Penurunan vitalitas karena sakit, tirakat puasa, kurang tidur, akan menyebabkan badan astral kurang stabil, mudah terlepas dari tambatan di c. solar plexus, dan cenderung menyebabkan proyeksi astral.
Inilah yang sering dialami para pertapa, yang sering berceritra tentang tempat2 yang dikunjungi/dilihat selama bertapa, yang bahkan mungkin tidak disadarinya bahwa dia sudah melakukan proyeksi astral..
Menjelang ajal, atau pada saat krisis hebat. badan astral seseorang kadang2 bisa tiba2 muncul sekelebat di hadapan orang yang disayanginya atau yang sangat akrab dengannya.
Menurut penelitian psikis, proyeksi astral bukanlah merupakan sesuatu yang luar biasa. Setiap orang dalam hidupnya tentu pernah mengalaminya, meskipun tidak bisa mengingatnya dan menganggap sebagai mimpi yang agak kabur.
Sekarang banyak teman2 yang tergabung dalam kelompok meditasi, melakukan secara sadar, menurut kehendak sendiri, keluar dari badan wadag dan mengadakan perjalanan astral ( astral travelling ). Semudah, secepat dan sejauh perjalanan yang mereka kehendaki. Tanpa biaya lagi !
Bahkan seminggu sebelum gempa bumi akibat rekahan lempengan didasar laut sebelah selatan Ujung Kulon terjadi, teman2 dari Kelompok Meditasi MSC melalui astral travelling sudah "melihat" terjadinya rekahan tadi.
Banyak pakar ngelmu kebatinan Jawa yang mempraktekkan kemampuan memproyeksikan badan astral ini melalui ilmu yang disebut "Ngrogoh Suksmo". Bahkan Sultan Agung dan Sunan Kalijaga serta wali lainnya dikisahkan setiap Jum'at selalu bersembahyang di Mekkah.
Nah, apakah anda juga ingin memproyeksikan badan astral anda mengunjungi kekasih hati malam ini ? Silahkan !
Lovelightjoy,
SW

Mengenal Suku Dayak

0 komentar
Suku ini memegang teguh kehormatan leluhur, setia kawan, jujur dan tenggang rasa. Kebersatuan mereka terhadap alam sekitar adalah hasil dari kepercayaan terhadap dunia magis.
dayak1
Siapapun tak bisa menyangkal kemampuan batin manusia Dayak sangat kuat. Ini adalah hasil dari keakraban manusia Dayak dengan dirinya sendiri dan lingkungannya dan diolah dengan laku perbuatan yang nyata: membela harkat dan martabat kemanusiaan serta alam sekitarnya dengan cara diam dan simbolik.
Salah satu ketua adat dari Etnis Dayak pedalaman menceriterakan bagaimana dia mendapatkan ilmu kesaktian sehingga dia memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia lain. Salah satu pesan penting dan begitu mendalam adalah apa yang biasa didengar oleh para spiritualis di Jawa yaitu etos yang disebut mesu budi, — dari Serat Wedatama. Yaitu bermakna mengandalkan kekuatan batin dan tidak bertumpu pada kemegahan dunia. Bahwa NILAI SESEMANUSIA TIDAK PERNAH DILIHAT DARI HARTA YANG DIA MILIKI, TETAPI DARI APA YANG TELAH DIA PERBUAT UNTUK MANUSIA DAN ALAM SEKITARNYA.
“Di zaman yang semakin bobrok seperti sekarang ini, seharusnya jangan hanya mengejar dunia. Lihat saja semua tokoh besar yang meninggal, tidak terkenal karena kendaraan mewah yang dia miliki, rumah yang dia punya, tetapi karena karya yang telah dia buat selama hidupnya,” katanya.
ok1
Salah satu adat yang diyakini manusia Dayak adalah menganggap tabu untuk menebang pohon di sekitar daerah itu, sehingga timbul berbagai istilah hutan adat atau hutan keramat yang dikenal sejak zaman nenek moyang mereka. Sayangnya, masih banyak oknum-oknum yang secara membabi buta melakukan penebangan hanya untuk kepentingan pribadi tanpa memikirkan akibat yang timbul dari perbuatannya tersebut.
Tidak sedikit dari wilayah hutan yang diklaim masyarakat Dayak setempat sebagai hutan adat, dijadikan areal penebangan hutan secara liar. Lagi-lagi sangat disayangkan, masyarakat Dayak setempat harus gigit jari terhadap para penebang yang sebenarnya telah melakukan pantangan adat dan pantas menerima hukuman, baik hukum positif maupun adat. Mereka tidak dapat berbuat banyak melihat hal itu. Selain menjadi penonton yang baik mereka lebih banyak diam, karena keterbatasan pengetahuan. Sementara aparat yang seharusnya menjadi pelindung bagi justeru ikut-ikutan menjarah hasil penebangan liar tersebut. Padahal selama ini, jika manusia Dayak memang harus melakukan penebangan kayu untuk membuka lahan atau dijadikan bahan baku membuat rumah, sebelumnya melakukan suatu upacara adat dengan berbagai sesaji.
Itu sebabnya saat terjadi kerusakan hutan yang parah di Kalimantan, manusia Dayak sangat gelisah dan tiada henti memprotes. Salah satu protes itu berbentuk pernyataan bersama menolak perusakan hutan. Misalnya protes yang dilancarkan Forum Kampung Dayak Punan Hulu Kelay yang terdiri dari Kampung Long Suluy, Long Lamcin, Long Lamjan, Long Keluh, Long Duhung, dan Kampung Long Beliu Kabupaten Berau. Mereka memberikan pernyataan:
Bahwa; hutan, air, sungai, pohon buah, pohon madu, tanaman obat, binatang buruan, rotan, emas dan sumber-sumber alam lainnya adalah tempat hidup dan sumber kehidupan kami dan kami harus menjaganya untuk memastikan sumber-sumber alam tersebut, akan
terus ada dan tersedia sebagai amanah pendahulu kami dan untuk kehidupan kami sekarang dan kehidupan generasi penerus kami pada masa yang akan datang, dengan ini kami sampaikan pernyataan kami untuk semua pihak:
1. Menolak penambangan sumberdaya alam, terutama tambang emas dengan menggunakan alat-alat mesin dan zat-zat yang membahayakan, kecuali dilakukan secara tradisional (dulang) seperti yang diajarkan oleh manusia tua kami secara turun-temurun.
2. Tidak menerima segala bentuk perkebunan besar, yang membuka hutan secara luas dan dapat menghabiskan sumberdaya alam sebagai tempat kami menggantungkan hidup dan kehidupan.
3. Menolak segala bentuk kegiatan penebangan liar yang dilakukan oleh siapapun dan dalam bentuk apapun.
4. Menolak segala bentuk perburuan binatang yang dilindungi baik yang dilindungi hukum adat maupun dilindungi hukum positif, kecuali perburuan bintang yang tidak dilindungi untuk kebutuhan hidup kami secara terbatas
5. Meminta pada semua pihak untuk mengakui dan menghargai hak-hak masyarakat secara adat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam
6. Meminta kepada semua masyarakat yang tinggal dikampung-kampung hulu sungai kelay, untuk secara bersama-sama menjaga dan mempertahankan seluruh sumber-sumber kehidupan kita.
ok3
Pernyataan ini adalah pesan serius dari kalangan komunitas Dayak yang selama ini dipandang rendah, hina, dibodoh-bodohkan dan dianggap sebagai “suku terasing” atau “primitif.” Jika kita memahami budaya Dayak, maka kebangkitan untuk tidak diam melihat kerusakan lingkungan ini bisa digambarkan bahwa naga yang tinggal di lubuk sungai telah muncul ke permukaan dan menghempas-hempaskan ekor raksasa perkasanya.
Dalam khasanah Budaya Dayak, manusia harus meyakini adanya konsep hidup-mati: “RENGAN TINGANG NYANAK JATA” (anak enggang, putera-puteri naga), yang dilambangkan oleh enggang dan naga (jata) di seluruh pulau Kalimantan, bukanlah manusia agresif. Tapi jika berkali-kali diagresi dalam berbagai bentuk, mereka akan melakukan perlawanan “ISEN MULANG” yang artinya “takkan pulang kalau tak menang”. Secara fisik terbaca pada “lahap” (pekikan perang) atau “lawung bahandang” (ikat kepala merah) dan “mangkok merah”.
Aksi Dayak ini hanya dilakukan jika mereka sampai pada batas kesabaran, apabila bumi dan mereka terus dirusak, apabila “sumpah potong rotan” dan upacara sejenis sudah dilakukan dan terus-menerus dilanggar. Padahal sejatinya, manusia Dayak termasuk manusia pendiam dan banyak bicara dengan bahasa isyarat, tatapan mata dan pengamatan serta mencermati kata oleh adanya tradisi mantera yang kuat di kalangan komunitas mereka. Mantera adalah satunya kata dan tindakan, keyakinan pada makna kata.
Manusia Dayak mengenal zat tertinggi yang menciptakan dunia dan segala isinya. Itu tersirat dalam adat, mitos-mitos tentang kejadian alam semesta dan manusia yang memperlihatkan keterkaitan-keterkaitan antara manusia dengan makhluk-makhluk lain serta alam lingkungan sekitarnya. Keyakinan terhadap zat tertinggi atau Tuhan itu tersurat dalam keyakinan mereka terhadap adanya dunia batin (inner world) yang memiliki kekuatan magis yang mengendalikan alam semesta. Berbagai nama-nama pengetahuan batin manusia Dayak tersebut diantaranya: Parang-maya, Pipit Berunai, Tumbak Gahan, Awoh, Kiwang, Kibang, Pakihang, Panikam Jantung, dan Petak Malai, dan Pantak.
Dalam mitologinya, manusia Dayak mengenal empat tingkatan dewa-dewa sebagai kekuatan alam yang tinggi. Mereka adalah:
(1) NEK PANITAH. Nek Panitah adalah dewa tertinggi. Ia hidup bersama istrinya yang bernama Nek Duniang. Anak Nek Panitah dengan Ne’ Duniang bernama Baruakng Kulub. Panitah = perintah.
(2) JUBATA. Jubata adalah roh-roh yang baik. Jumlah mereka banyak. Tiap sungai, gunung, hutan, bukit mempunyai jubata. Yang terpenting adalah jubata dari bukit bawakng. Apa’ Manto Ari adalah raja dari bukit bawakng.
(3) KAMANG. Kamang adalah roh-roh leluhur dari orang dayak. Ia berpakaian cawat dan kain kepala warna merah dan putih diputar bersama ( tangkulas ). Ini juga pakaian dari pengayau kalau mereka pulang dengan membawa hasil. Kamang pandai melihat, mencium bau dan makanannya darah. Ini terlihat dari upacara-upacara adat. Darah untuk kamang dan beras kuning untuk jubata. Kamang tariu dan kamang 7 bersaudara. Kamang tariu adalah adalah Kamang Nyado dan Kamang Lejak. Sedangkan kamang 7 bersaudara adalah Bujakng Nyangko ( yang tertua ) tinggal dibukit samabue, Bujakng Pabaras, Saikng Sampit, Sasak Barinas, Gagar Buluh, Buluh Layu’ dan Kamang Bungsu ( dari Santulangan ). Bujakng Nyangko adalah kamang yang baik. Sedangkan yang lain terkadang baik dan terkadang jahat. Saikng sampit, Sasak Barinas, Gagar Buluh dan Buluh Layu’ adalah kamang yang sering tidak senang dan menyebabkan pada waktu itu penyakit dan kematian. Kamang Tariu dengan 7 bersaudara itu adalah pelindung dari para pengayau.
(4) ANTU. Jumlah antu ( hantu ) banyak sekali. Dalam arti tertentu, mereka kurang lebih jiwa orang mati. Antu selalu menyebabkan penyakit pada manusia, binatang maupun tumbuhan. Antu cacar menyebabkan penyakit pada manusia. Antu apat menyebabkan penyakit padi dan antu serah menyebabkan banyak tikus makan padi diladang.
Kepercayaan pada 4 tingkat makhluk supranatural inilah yang melahirkan asas-asas kehidupan mereka, yakni:
(1) PAMA. Pama artinya kekuatan yang membawa keuntungan. Pama hanya dimiliki oleh orang besar dan juga pengayau yang berhasil. Mereka mempunyai pama karena dianggap mereka mempunyai hubungan keatas, dengan jubata. Kalau orang yang mempunyai pama meninggal, pama pindah kepantak yang pada akhirnya ditempatkan dipadagi. Kata pama sendiri berasal dari bahasa sanskrit = umpama, berarti gambaran. Pantak adalah gambaran seseorang yang mempunyai pama pada waktu dia hidup.
(2) JIWA. Orang Dayak mengenal ada 7 jiwa. Yaitu :
ok5
NYAWA. Hanya manusia dan binatang yang mempunyai nyawa. Nyawa hilang waktu meninggal.
SUMANGAT. Bukan hanya manusia mempunyai sumangat, tetapi juga binatang, tanaman dan benda-benda. Ini dapat dilihat dari doa-doa persembahan yang selalu diakhir dengan memanggil kembali sumangat manusia, padi, babi, ayam, beras, emas, perak dan semua milik rumah. Sumangat dengan mudah keluar dari tempatnya. Kalau terkejut, sesudah suatu perbuatan yang berbahaya yang didampingi oleh ketakutan, sesudah memandikan anak kecil ( bahaya sumangat anak hilang bersama dengan air ). Sesudah melahirkan juga diadakan upacara nyaru’ sumangat. Cara sederhana untuk memanggil sumangat kembali : kurrr….a’ sumangat. Mimpi disebabkan oleh sumangat, karena itu sumangat berjalan. Kalau kita sebut nama seseorang, sumangatnya pasti datang dengan kita dan kita akan bertemu dengan semangat orang itu dalam mimpi. Tempat sumangat ada dalam badan. Sumangat dikembalikan dalam badan oleh dukun baliatn lewat telinga kiri. Sesudah manusia meninggal, sumangatnya tidak menjadi pidara, tetapi pergi ke subayatn. Sumangat dari orang yang dibuatkan pantak pergi ketempat pantak itu dan bergabung dengan kamang.
AYU. Tempat ayu ada dibelakang badan. Kalau ayu pergi, ayu dikembalikan dipermulaan punggung ( ka’ pungka’ balikakng ), dibawah leher. Ayu melindungi manusia dari belakang. Penyakit yang disebabkan oleh kehilangan/kepergian ayu jauh lebih parah daripada penyakit yang disebebkan oleh kepergian sumangat. Dikatakan “ lapas ayu “ atau rongko’ (sakit ayu ). Sesudah orang meninggal, ayu menjadi pidara dan tetap tinggal bersama dengan badan. Ada hubungan erat antara ayu dengan hantu. Ayu juga disebut hantu.
SUKAT. Dalam doa selalu dikatakan “ sukat nang panyakng satingi diri’ “ artinya sukat yang panjang setinggi kami sendiri. Pertama sukat menunjuk kepada satu bagian dari badan manusia, mulai dari atas kepala lewat otak ke sumsum belakang. Penyakit bisa disebabkan oleh kekurangan sukat.
BOHOL. Bohol bersifat anatomis yakni garis perut dari tulang dada ke pusat atau lebih khusus tempat dibawah tulang dada yang berdenyut. Kurang bohol atau bohol yang tidak lurus adalah sala satu sebab penyakit. “ kakurangan sukat nang manyak, kakurangan bohol nang jarakng “ demikian dukun menyebutkan sebab penyakit pasiennya. Penyakit karena kekurangan bohol terutama dialami oleh anak kecil. Dari wnaita yang sulit beranak dikatakan “ mereng bohol anak “ artinya bohol anak bayi miring. Dukun baliatn pandai mencari bohol yang hilang.
LEO BANGKULE. Leo Bangkule berarti jantung, hati, paru-paru atau semua organ dalam perut manusia. Dalam doa, leo bangkule sering diundang kembali. Bersama dengan leo bangkule selalu dikatakan : tali nyawa atau tali danatn atau tali dane. Untuk manusia, tali nyawa berarti saluran pencernaan.
NENET SANJADI. Nenet Sanjadi disebut juga saluran pernafasan ( tali sengat ), permulaan dari tali mulai dari karukok (kerongkongan ).
Manusia dayak memegang 5 prinsip kehidupan yang ditetapkan berdasarkan adat, yaitu: HIDUP HARUS TOLONG MENOLONG, HARUS HIDUP MEMPERTAHANKAN KEAMANAN RAKYAT DAN DESA, TIDAK BOLEH HIDUP TIPU-MENIPU, HARUS JUJUR DAN ADIL, DAN HARUS HIDUP SETALI SEDARAH. Bagi pelanggar 5 sumpah adat ini, maka akan diberlakukan Hukuman adat bagi manusia
Secara ringkas, Manusia Dayak yakin bahwa ada dua ruang lingkup alam kehidupan, yaitu kehidupan alam nyata dan kehidupan alam maya. Yang berada di alam kehidupan nyata ialah makhluk tak hidup, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Sedangkan yang berada di alam kehidupan maya antara lain: Ibalis, bunyi’an, antu, sumangat urang mati, dan Jubata (Tuhan).
Kedua alam kehidupan ini dapat saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Kekuatan supranatural yang dimiliki oleh manusia adalah salah satu contoh dari akibat tersebut di atas. Untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan alam nyata dan kehidupan alam maya, serta untuk menata seluruh aspek kehidupan warganya, hubungan timbal-balik sesama warganya, hubungan warganya dengan alam lingkungannya, serta penciptanya/Jubata agar tetap serasi dan harmonis, nenek moyang para leluhur mereka telah menyusun secara arif dan bijaksana ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang harus ditaati dan dijadikan pengangan hidup bagi seluruh warganya dan warga keturunannya dari generasi ke generasi sampai kini.
Manusia Dayak dalam menjalani rutinitas kehidupannya tidak lepas dari praktek religius tradisionalnya yang diwarisi oleh para leluhurnya, terutama dalam interaksinya dengan alam lingkungannya. mereka percaya bahwa dalam usaha mendapatkan rejeki, kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan ini tidak hanya bertumpu pada usaha kerja keras saja, tetapi juga pada harapan adanya campur tangan dari “apa” yang mereka yakini.
Hal ini dapat dilihat dari doa dalam setiap acara ritual yang disampaikan oleh penyangohotn (imam):
“BUKOTNNYO UNANG I-MANTABOK I-MAROMPOKNG ADAT ATURAN ANYIAN, IO INURUNAN AMPET I NE’ UNTE’ I KAIMANTOTN, NE’ ANCINO I TANYUKNG BUNGO, NE’ SARUKNG I SAMPURO, NE’ RAPEK I SAMPERO’, NE’ SAI I SABAKO’, NE’ RAMOTN I SAA’U, NE’ RANYOH I GANTEKNG SIOKNG. ANGKOWOLAH ANGKENYO KAMI ANAK PARUCU’E MAKE IO DAH TINGOR-KAMANINGOR, DAH PAHIYAK DAH GOEHOTN KAMI IHANE.”
Bukanlah adat dan aturan ini hasil rekayasa semata-mata, namun dia diturunkan oleh mereka (para leluhur) yang bernama Nek Unte’ yang tingggal di kaimantotn, Nek Bancino (leluhur dari etnis cina) di Tanyukng Bungo, Nek Sarukng di bukit sampuro, Nek Rapek di sungai Sapero’, Nek Sai di bukit Sabako’, Nek Ramotn di bukit saba’u Nek Ranyoh di Gantekng Siokng. Karena itu generasinya menggunakannya yang diwarisi dari generasi yang menjadi tuntutan kehidupan kami.
Dalam adat terkandung segala aturan, norma dan etika yang mengatur korelasi manusia dengan manusia, manusia dengan unsur-unsur yang non-manusia dalam sistem kehidupan ini. Ajaran tentang adat (etika) lingkungan hidup yang mengatur korelasi antara manusia dengan alam ini didasarkan pada pandangan dunia yang termuat dalam mitos-mitosnya.
Manusia Dayak memahami alam semesta (kosmos) ini sebagai suatu bentuk kehidupan bersama antara manusia dan yang non-manusia, diluar alam para Jubato (dewa) dan Awo Pamo (arwah para leluhur) yang berada di Subayotn. Bentuk kehidupan itu merupakan suatu sistem yang unsur-unsurnya terdiri dari unsur alam manusia dan alam non-manusia yang saling berkolerasi. Sistem kehidupan itu sendiri merupakan lingkungan hidup manusia dimana manusia hidup dan berkolerasi secara harmonis dan seimbang dengan unsur-unsur lain yang bukan manusia. Hubungan yang harmonis dan seimbang dalam sistem kehidupan dibangun oleh manusia melalui praktik-praktik religi.
Manusia sebagai bagian dari alam memiliki unsur-unsur alam, misalnya, udara, air, dan zat lainnya dalam dirinya. Manusia merupakan mikrokosmos (bagian dari dalam sistem alam semesta (kosmos) ini dan setiap unsur dalam sistem itu masing-masing memiliki nilai dan fungsinya yang saling mendukung dalam satu kesatuan yang harmonis dan seimbang.
Alam berkomunikasi dengan manusia antara lain melalui tanda-tanda yang diberikan. Sebaliknya bentuk komunikasi manusia dengan alam melalui praksis (tindakan nyata dan disadari) dan praktik religiusnya. Beberapa contoh bentuk pemahaman manusia sebagai bagian dari alam yang berkolerasi dalam misalnya, kematian dipahami sebagai peristiwa kembalinya dan menyatunya jasad manusia dengan alam dunia (taino) serta sengat atau ayu (jiwa) dengan Subayotn.
Saat manusia akan meninggalkan dunia, alam mengkomunikasikannya pada mnusia berupa tanda dalam bentuk suara dari sejenis mahluk alam yang disebut Tirantokng. Suara itu menyerupai bunyi sebuah parang besar beradu dengan alas kayu terjadi pada malam hari antara pukul 10.00 hingga 12.00. Tanda ini diartikan bahwa hantu telah memotong-motong badan orang itu hingga meninggal. Orang segera tahu bahwa dalam beberapa hari akan ada yang meninggal dunia di desanya atau desa sekitarnya.
Saat orang itu akan menghembuskan nafasnya yang terakhir (NGOOH), pada malam sebelumnya suara riuh rendah dari mahluk malam di rimba terdengar tidak seperti biasanya. Peristiwa ini bisa dialami oleh mereka yang menunggu durian atau berburu pada malam hari (NERENG). Orang menafsirkannya bahwa alam bersorak-sorai menyambut kedatangan manusia yang akan menyatu kembali dengannya. Tidak ada kebiasaan membersihkan dan menyembahyangi dalam kehidupanmasyarakat Dayak. Pohon-pohon dan semak dibiarkan tumbuh lebat disekitar kuburan. Masyarakat takut untuk membersihkannya karena arwah manusia yang dikubur itu akan marah dan menyakitinya.
Jenasah itu dikubur tanpa nisan. Rangkaian peristiwa kematian yang dialami dalam kehidupannya membuat masyarakat Dayak berkesimpulan bahwa MANUSIA ITU BETUL-BETUL TELAH KEMBALI DAN MENYATU DENGAN ALAM KARENA DIA SESUNGGUHNYA BERASAL DARI ALAM. MANUSIA YANG SUDAH MOMO’ (MENINGGAL DUNIA) ITU SESUNGGUHNYA TELAH KEMBALI KE BINUO (TEMPAT) ASALNYA.
Selain menjalin keakraban kepada makhluk lain yang tidak terlihat, Manusia juga perlu menjalin kerjasama erat dengan binatang sebagai sesama adalah mahluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu ada salah satu suku dayak yaitu Suku Dayak Ngaju menempatkan binatang pada tempat yang istimewa, antara lain:
a. Burung Tingang merupakan lambang kemasyuran dan keagungan.
b. Burung Antang (Elang) merupakan lambang keberanian, kecerdikan serta kemampuan memberikan petunjuk peruntungan baik buruk. Dalam acara ritual “menenung” atau acara “menajah antang” untuk mengetahui “Dahiang-Baya”, maka burung Antang digunakan sebagai mediator.
c. Burung Bakaka diyakini memberikan petunjuk bagi pencari ikan apakah memperoleh banyak ikan atau tidak. Demikian juga burung perintis.
d. Burung Kalajajau/ Kajajau (Murai) dianggap sebagai burung milik dewa. Memperlakukan burung Kalajajau/ Kajajau (Murai) dengan semena-mena dapat membawa malapetaka.
e. Burung Tabalului, Kangkamiak dan kulang-kulit sebagai kelompok burung hantu diyakini sebagai burung iblis.
f. Burung Bubut mampu memberikan informasi bahwa tidak alam lagi permukaan air sungai akan meluap atau terjadi banjir.
g. Tambun (ular besar / ular naga) melambangkan kearifan, kebijakan sarana, dan kekuatan.
h. Buaya sering dianggap sebagai penjelma mahluk alam bawah (jata).
i. Angui (Bunglon) diyakini sebagai perwujudan saudara Ranying Hatala Langit yang bungsu.
Meskipun binatang adalah mahluk ciptaan Tuhan dengan derajad yang lebih rendah dari pada manusia, namun manusia harus tetap menjaga keseimbangan populasinya agar supaya keseimbangan alam tetap terpelihara. Dalam kehidupan Masyarakat Dayak, adat melarang siapapun menganiaya binatang. Sebaliknya adat juga melarang manusia mempunyai hubungan yang lebih dengan binatang atau disetubuhi oleh binatang. Apabila hal itu terjadi maka orang tersebut merupakan manusia terkutuk.
Demikian sedikit uraian tentang dunia mistik Budaya Dayak. Tulisan ini hanya sebagai pintu masuk yang perlu ditindaklanjuti dengan berbagai penelitian mengingat suku Dayak tersebar di hampir seluruh Pulau Kalimantan yang luas. Kekayaan budaya spiritual dan mistik di tanah air kita memang luar biasa dan perlu terus dilestarikan, dilindungi dan  dikembangkan.

Wong Alus

SPIRITUAL ODYSSEY DI MATA SAYA: SEBUAH KESAKSIAN

0 komentar


Oleh: Ki Juru Suling
Assalamualaikum, wr wb. Begitulah, sahaya yang hina dan hanya juru suling ini dihubungi oleh sedulur tua, Ki Wong Alus. Intinya meminta sahaya untuk membantu Pelatihan Spiritual yang akan diselenggarakannya. Membantu, katanya. Dan bagi sahaya kata “membantu” ini melahirkan multi tafsir yang lumayan bobotnya. Apalah arti seorang juru suling dalam pelatihan dengan tema, yang menurut sahaya, sangat misterius ini. Ditambah lagi kehidupan spiritual sahaya yang compang-camping dari muda “akibat pergaulan bebas” dengan filsafat-filsafat barat. Dan Ki Wong Alus sudah tahu itu tetapi masih juga mengajak yang akhirnya sahaya menyanggupi untuk membantu. Apalagi sahaya sudah kenal lama dengan Wong Alus, sejak persamaan nasib sebagai anak debu jalanan yang membuat kami berdua harus mengaduk-aduk jalanan demi eksistensi.
17 Februari 2012, pukul 17.30 wib, akhirnya dengan modal celana hitam, baju hitam untuk Ngaben dan Destar hitam sahaya ikut dalam rombongan peserta pelatihan ini. Bersama sahaya juga turut membantu sedulur Mas Nazuddin dan Mbah Sarip. Bus akhirnya meluncur meninggalkan Balai Diklat Sidoarjo setelah beberapa penjelasan dari Wong Alus dan jeprat-jepret para peserta dengan spanduk. Kursi penumpang yang 54 orang itu dikepras separoh, membuat bagian belakang bus lebih longgar dan lega. Bagian itu digelari tikar untuk istirahat dan diskusi. Waktu berangkat dibagian belakang duduk bersila Ki Wong Alus, Mas Tajudin, Mbah Sarip dan sahaya sendiri. Tak lama kemudian sedulur Ariyanto dari Bekasi bergabung dengan kami. Percakapan tambah gayeng. Hanya sayang tidak ada singkong rebus dan kopi tubruk.
Adzan Maghrib terdengar dan bus kami masih bergeleng-geleng di jalanan Mojokerto. Arloji menunjukkan 18.30 ketika bus berhenti disebuah mini market untuk peserta belanja.

Akhirnya bus memasuki gerbang menuju situs Trowulan untuk menuju Candi Tikus. Sayangnya kami tidak bisa menjemput sedulur Henry dari Magelang yang dari sore sudah berada di Pendopo Agung. Akhirnya sedulur itu menyusul kami dengan ojek. Mohon maaf sedulur Henry.
 Menyerap Energi Purba Batu Candi Tikus
Candi Tikus dalam selimut kelam. Bias lampu jalan yang merkuri itu belum mampu membuat rongga-rongga menembus aura misterius Candi Tikus. Situs ini adalah sebuah kolam pemandian dalam komplek kraton Majapahit yang baru diketemukan tahun 1914 kala Mojokerto diserang wabah pes. Tikus-tikus itu bersarang disebuah gundukan tanah, dan ketika dibongkar menyembulkan bata yang tertata sebagai candi.
Pukul 18.45 para peserta memasuki area candi yang kedalamanya kurang lebih 2 meter dari permukaan tanah. Sunyi saja perjalanan ini, hanya bisik satu dua peserta yang terdengar. Karena ini adalah perjalanan spiritual purba bukan bertujuan untuk melancong. Beberapa peserta membawa senter, panitia sendiri menggunakan 5 batang lilin yang ditaruh dalam 5 biji kendil (baskom kecil dari tanah liat). Kendil-kendil itu juga yang menerangi peserta yang melakukan meditasi menyerap energi batu candi ditingkahi denting kuningan dan suling yang sayup-sayup. Selanjutnya ditempat yang sama (kolam kecil dengan makara Mahameru) peserta melakukan meditasi gerak Amertha yang bertujuan mengeksplorasi gerak sejati manusia.
Acara di Candi Tikus selesai. Beberapa peserta mengambil momentum dengan saling foto.
Pendopo Agung Trowulan
Bus  meluncur menuju Pendopo Agung Trowulan yang dulunya adalah kraton Majapahit. Dihalaman pendopo Beberapa anak muda setempat yang sedang kongkow sambil menggeber motornya. Mereka sedikit terkejut melihat kami yang turun dari bus. Dan anak-anak itu bubar.
Pukul 19.45, Pendopo Agung Trowulan tampak temaram. Berhelai-helai kabut mengerubuti lampu-lampunya. Pintu gerbang berbentuk Candi Bentar menyambut kami dan dibaliknya tertancap sebuah payung emas susun tiga yang menaungi sosok tinggi besar hitam membawa gada diatas batu. Sosok itu hanya kelihatan siluetnya. Sedulur Bumi Awang-awung dari Bojonegoro tiba-tiba berseru “Sosok ini..sosok ini yang tadi saya lihat di Candi Tikus, beliau siapa, mas?” sambil memandang sosok tersebut. Setelah diberitahu bahwa itu adalah patung Raden Wijaya Pendiri Majapahit, sedulur dari Bojonegoro itu mangut-mangut tanpa melepas pandang dari patung tersebut.
Para peserta melakukan sholat yang dilanjutkan makan malam digelaran tikar dalam Pendopo Agung Trowulan. Panitia menyiapkan peralatan untuk acara materi dan prolog. Setelah persiapan itu selesai sahaya dan Mbah Sarip berjalan ke belakang Pendopo Agung Trowulan, dimana terdapat Batu Gajah (Tiang pengikat kekang gajah), makam penduduk sekitar dan petilasan tempat Raden Wijaya bertapa serta pengucapan Sumpah Amukti Palapa oleh Mahapatih Gajahmada. Kami kembali ke Pendopo Agung setelah melihat kondisi sekitar dan Mbah Sarip melakukan meditasi singkat di petilasan tersebut.
Acara telah dimulai, aroma dupa membumbung berayun-ayun, sahaya mendapat kehormatan memberikan prolog tentang hubungan pelatihan dengan situs-situs kerajaan tua serta beberapa fragmen singkat sejarah Majapahit. Materi inti dimulai. Ki Wong Alus menjabarkan tentang pengertian energi, pemusatan energi, pembangkitan energi sampai dengan hubungan energi dengan cipta, rasa dan karsa. Acara diakhiri dengan dengan meditasi gerak Amertha diiringi suara Sujiwo Tejo dan Kidung Rumekso Ing Wengi. Selanjutnya Ki Wong Alus berbicara tentang hakekat doa, jenis doa, dan bagaimana sikap agar doa diterima. Dalam sesi ini peserta menuliskan harapan-harapannya masing-masing yang dibacakan dan dibahas oleh Ki Wong Alus diakhir acara. Malam menunjukkan pukul 23.15 wib.
 Aura Magis Di Petilasan Raden Wijaya dan Gajah Mada
Acara di Pendopo Agung Trowulan usai. Peserta berjalan ke belakang menuju petilasan. Setelah melewati gerbang belakang pendopo kami disergap suasana yang sunyi. Udara malam sangat mengigit. Jalan paving itu hanya diterangi sebuah lampu neon berjarak 50 langkah. Untuk sampai dipetilasan itu kami melalui Batu Gajah yang berdekatan dengan gerbang makam penduduk sekitar. Ya, petilasan itu terletak di tengah makam umum. Terkepung oleh puluhan batu nisan yang menyembul diantara remang-remang lampu. Jarak petilasan dengan gerbang makam hanya 30 langkah. Aura magis langsung menyeruak.
Petilasan itu sendiri berupa bangunan utama yang pintunya terkunci, pendopo kecil , pintu gerbang  dan taman kecil. Aroma dupa yang dibakar pengunjung sebelum kami masih mengambang di udara. Beberapa peserta mengheningkan cipta dengan sikap berdiri mengapurancang. Sedulur dari Kediri, Ibu Dessy melakukan meditasi diam bersila di depan pintu petilasan. Ki Wong Alus berdiri agak jauh disebelahnya.
Suara binatang malam bersahutan. Sesekali angin semilir mengusap-usap. Jam menunjukkan 23.40 wib, peserta mulai meninggalkan petilasan menuju bus ke. Tambak Segaran.
Kabut Berpusar Di Tambak Segaran
Kami tiba di Tambak Segaran, sebuah situs tua berbentuk kolam bujur sangkar dengan batu bata kuno yang berfungsi sebagai lantai sekaligus plengsengan (dinding penguat). Pada jam segini terlihat belasan pemancing di areal kolam. Bandul fosfor mereka memantulkan cahaya di air. Dari beberapa ponsel mereka terdengar musik house remix. Sama dengan anak-anak muda di Pendopo Agung, mereka juga terkejut melihat rombongan kami, gerombolan anak-anak tua yang membawa kendil dan dupa.
Acara pun dimulai. Kendil dikumpulkan disatu tempat bersama dengan bunga dan dupa. Peserta tenggelam dalam meditasi setelah Wong Alus mendentingkan kuningan. Mereka bersila menghadap kolam. Tidak ada musik. Sesekali angin menderu di telinga. Satu dua kecipak ikan dalam air. Bayangan lampu jalan terpantul dari air kolam. Dan peserta makin terhisap dalam sunyi. Beberapa saat satu-persatu peserta melempar segengam bunga pada kolam. Wong Alus melengkingan suara kuningan, tanda bagi peserta untuk mengakhiri meditasi.
Semua peserta membuka mata. Semua mata menyaksikan sebuah garis hitam diair yang melingkar + 5 meter didepan peserta. Kabut diatas kolam juga membentuk pusaran serupa. Fenomena itu kami nikmati beberapa lama hingga Wong Alus mengajak rombongan untuk menziarahi makam Putri Campa dan Prabu Brawijaya V yang letaknya tak jauh dari makam. Namun fenomena itu membuat sedulur Bumi Awang-awung enggan bangkit dari meditasi sampai Wong Alus membangunkannya.
 Kelebat Bayangan Di Makam Putri Campa
Kami memasuki gapura yang mengandung arsitektur China. Dibaliknya terdapat meja penjaga dengan buku tamu diatasnya. Namun waktu kami tidak ada penjaga duduk disana. Dibelakang meja terdapat bangunan musollah yang juga berfungsi sebagai pesanggrahan, tampak beberapa peziarah menginap disana. Disebelah bangunan itu terdapat toilet untuk umum. Kedua bangunan tersebut dinaungi pohon beringin besar.
Untuk sampai ke makam kami memasuki sebuah lorong sempit berlantai paving dan memasuki gerbang kedua. Dibalik gerbang ini terdapat sebuah kumpulan makam tua dengan beberapa nisan ditutupi kain mori. Memasuki gerbang ketiga baru kami sampai pada makam Putri Campa dan Prabu Brawijaya V yang bernaung dibawah joglo. Makam kedua tokoh itu berjejer dan nisannya tertutup kain putih. Diareal itu tampak seorang peziarah laki-laki.
Kami duduk bersimpuh mengelilingi makam yang penuh tumpukan bunga itu. Aroma bunga membumbung diudara. Beberapa peserta meditasi sambil menyentuh dinding makam. Sebagian peserta berdoa, sebagian lagi menekur mengheningkan cipta. Sementara Ki Wong Alus meditasi berdiri mengapurancang di ujung makam.
Arloji menunjuk angka 00.45. cahaya remang-remang makam dan suara binatang malam melebur menjadi teaterikal sunyi. Tidak ada suara dari peserta. Suasana makin terhisap dalam keheningan. Total. Juga ketika satu persatu peserta meninggalkan makam. Tidak ada suara selain langkah kaki yang melangkah hati-hati.
Beberapa sedulur menundukkan kepala berpamitan pada penghuni makam dan menyusul teman-teman yang lain. Tinggallah sahaya dengan sedulur kita Pak Tansya. Ah..rupanya sedulur kita ini minta diabadikan momen ini. Sedulur ini bersimpuh di sisi makam dan sahaya potret dengan handycamnya. Namun karena suasana yang kurang cahaya akibatnya sesi pemotretan itu kami ulangi beberapa kali.
Kami berdua keluar makam dan mendapati Ki Wong Alus berdiri Mendampingi beberapa orang bermeditasi dan menyentuh sebuah makam. Dan pak Tansya berlari kecil kearah mereka, kembali memimnta momen itu diabadikan. Yaa..ya..ya..sedulur dari Buton ini sangat bersemangat dalam segala hal. Bahkan menurut saya hanya sedikit peristiwa dalam hidup yang mampu membuat beliau sedih. Semoga tuhan selalu memberkatinya sedulur yang selalu ceria itu.
Kami keluar melalui gerbang kedua, menyusuri lorong dan menjumpai Andri Kurniawan (pemilik travel yang kami gunakan) bercengkrama dengan juru kunci makam ini, seorang ibu separoh baya yang terkantuk-kantuk. Satu dua orang peserta menuju toilet. Ki Wong Alus berdiri berbicara dengan sedulur dari Kebumen dibawah pohon beringin tua. Bumi Awang-Awung berkali-kali menoleh, merasa melihat kelebat bayangan yang berlari diantara pohon dan sela-sela nisan. Pak Jaffar, Sedulur dari Lampung berkata bahwa tubuhnya merasa berat,” seperti ada mahluk yang mau ikut” katanya. Dan masalah ini diselesaikan oleh Ki Wong Alus. Bumi Majapahit, 18 Pebruari 2012, pukul 01.15 dini hari. (BERSAMBUNG).

Amalan Agar Muka Berseri-seri

1 komentar

Amalan Agar Muka Berseri-Seri

rama cinta
amalan ini untuk sedulur semua yg mau mengamalkanya, untuk laki-laki
maupun perempuan, biar terlihat ganteng/cantik di pandang lawan
jenisnya.
“AMALANYA”
bismilahirahmanirahim holakod dunya minan nuuri walakho adama wa’tini
cahaya nur muhammad.
“CARA PENGAMALAN’NYA”
amalanya di baca 21x atau lebih, setiap selesai shalat fardu 5 waktu.
“AMALAN AGAR SELURUH TUBUH BERSINAR”
“AMALANYA”
bismilahirahmanirahim robbana at’mimlana nurrona waghfirlana innaka
ala kulli syai’in qadir.
“CARA MENGAMALKAN’NYA”
baca doa ini 3x tahan nafas, setiap anda akan mandi, bercuci muka, dan
menyisir. Untuk cara mengamalkan di sa’at anda mau mandi, anda baca
amalanya sambil di barengin dengan mengguyur seluruh tubuh dengan air,
begitu juga dengan mencuci muka dan menyisir. RITUAL DI LAKUKAN SAMPAI
BERHASI.
“AMALAN AGAR TANGAN TIDAK PERNAH SEPI DARI UANG”
ini adalah amalan rahasia para kiayi agar uang tiada habis-habisnya
selalu menjumpai kita, selalu ada saja rejeki yg tidak terguga
menjumpai kita, INTINYA ingsya allah jika anda mengamalkan amalan ini
setiap tahunya anda tidak akan pernah kehabisan uang.
“AMALANYA”
bismilahirahmanirahim muhammadun rosulullahi shollallahu alaihi
wassalam, ahmadur rosulillahi shollallahu alaihi wassalam.
“CARA MENGAMALKAN’NYA”
amalanya di baca pada malam jumat terakir di bulan rajab, dan amalanya
di baca 35x. @@@

Hati-hati Terhadap Penipuan

0 komentar



Beberapa saat yang lalu saya mendapat SMS dari seorang sedulur yang mengaku menjadi korban penipuan oknum sebut saja Mbah X dengan dalih mengajari amalan daun menjadi uang. Hati-hati….
Banyak amalan yang aneh-aneh dan menggiurkan yang ditulis oleh sedulur-sedulur para penghobi dunia supranatural di blog blog. Tulisan yang berisi tentang kerejekian juga tidak pernah sepi dari komentar dan tanggapan. Kami mohon sedulur BERHATI HATI TERHADAP PENIPUAN OKNUM YANG MENGAKU BISA MERUBAH DAUN JADI UANG DAN MENAWARKAN JASA PENGGANDAAN UANG. TIDAK ADA YANG INSTAN DI DUNIA INI DAN SEMUA BUTUH PROSES YAITU KERJA MEMERAS KERINGAT DAN MEMUTAR OTAK UNTUK MENDAPATKAN PENGHASILAN.
Berikut salah satu contoh amalan yang biasanya digunakan sebagai jalan awal penipuan. Kemudian karena amalan itu terbukti tidak mendatangkan hasil maka, seorang pengamal jelas merasa perlu untuk berkonsultasi kepada Mbah X. Dan Mbah X kemudian meminta pengamal untuk mentransfer sejumlah uang sebagai dalih beli ini dan itu.
Untuk memiliki amalannya unik ini Mbah X menganjurkan memulai Riyadhoh sebagai berikut:
1. Berpuasa mutih 7 hari mulai Selasa
2. Saat berpuasa selesai sholat fardu membaca:
YA SYAMKHITSA 3X, YA TAMLIKHO 3X, YA BARIIU YUBAWWISA 3X, TSUMMA INQOLABATIL AHJARU WA IN QOLABATIL ASYJARU WA IN QOLABATIL ARDUUNA WA IN QOLABATI AS SAMAWATU WA IN QOLABATI AL-LAUHU, WA IN QOLABATI AL KURSIYYU, WA IN QOLABATI AL ‘ARSYU, WA IN QOLABAT ASY-SYAMSU WA INNAHUM ILA ROBBIHIM LA MUNQOLIBUUNA, YA TOLASTUUSYIN YA TOLATSUSYIN IDZHABUUBI QOLBI AD DINARI KAMA INQOLABA AL LAILU WA AN NAHARU YA KHOTIFAL ABSORI IKHTIFAL ABSORO BI HAQQI JIBROILA WA MIKAILA KABIRIKUM WA ISROFILA YASUQUKUM, WA ‘IZROILA YAJMA’UKUM AN TASHARUU A’YANA AN NADZIRINA (7x).
Usai puasa X kemudian menganjurkan agar mempraktikkan amalannya dengan cara ambil daun dan baca 7 X dan tambahi dengan doa ini: KUN DAROHIMA MUSAKKAKA FI ‘AINI AN NAASI (1 x) kemudian ditiupkan lembar demi lembar daun.  
Lalu daun digunakan untuk membeli barang atau benda. Penjual mengira daun tersebut sudah jadi uang.
CATATAN:
INI HANYA SEKEDAR CONTOH AMALAN YANG BELUM DIUJI DAN TIDAK ADA JAMINAN DAUN AKAN TERLIHAT SEPERTI UANG. TULISAN INI BUKAN PENGUJAZAHAN DAN HANYA SEKEDAR INFORMASI AGAR KITA SEMUA HATI-HATI. LEBIH BAIK MEMAHAMI DAN TAHU DARIPADA TIDAK TAHU KEMUDIAN JADI KORBAN PENIPUAN. NAMUN KALAU ANDA KEBETULAN JADI KORBAN SEGERA LAPOR KE POLISI.

AMALAN BATIN KUNO MELAYU – AMALAN 7 HARI

0 komentar



Assalamualaikum wbt. .
Saya banyak mendapat email dari saudara-saudara semua yang meminta ilmu melayu yang kononnya menyaingi segala keilmuan di tanah melayu ini yang bernama Amalan 7 Hari. .Entah dari mana mereka mendapatkan sumber ini, tiadalah saya ketahui. .Walaupun keilmuan tersebut pernah saya amalkan suatu waktu dahulu, namun tiadalah saya mengetahui yang ia adalah sehebat yang digambarkan mereka melainkan yang diberitahu oleh guru saya sahaja itulah yang menjadi pegangan saya selama ini. .Dengan berpegang pada kalimat Melestarikan Warisan Budaya, maka di sini akan saya terangkan secara ringkas berkenaan ilmu tersebut agar tidak menjadi suatu misteri pula bagi penggemar dan pemburu keilmuan melayu. .
Nasab keilmuan ini tiadalah saya ketahui secara jelas, melainkan diceritakan oleh guru saya, keilmuan ini didapati oleh seorang pendekar yang pergi bertapa ke sebuah gunung ( Datuk Panglima Gelam namanya kalau tidak silap saya dan gunung itu bernama gunung Angsi, di kawasan Kuala Pilah, Negeri Sembilan ). .Pemergian pendekar ini untuk bertapa adalah semata-mata ingin melengkapkan amalannya yang digelar orang Amalan 7 Hari. .Dan kemudian, keilmuan ini diajarkan pula kepada anak-anak muridnya yang kemudian mengembangkannya pula kepada perguruan yang diasaskan oleh mereka di kampung halaman mereka selepas pada kematian Datuk Panglima Gelam ini. .Dan kemudian tumbuh dan subur di tanah melayu ini sebagai salah satu keilmuan tingkat tinggi yang kebiasaannya dirahsiakan dan dijadikan keilmuan khusus sesuatu perguruan. .
Kelebihan ilmu ini, menurut pada penerangan guru saya adalah berfungsi sebagai pendinding, pagar diri, anti senjata tajam dan tumpul, kekuatan ghaib yang besar, meningkatkan kekuatan batin dan tenaga dalam, kewibawaan, penggerun bagi musuh-musuhnya, penangkal ilmu hitam dan santet yang kononnya diceritakan, pernah ada dukun yang cuba menyihir pengamalnya akhirnya tewas dan musnah sendiri hingga mengakibatkan kematian pula kepada dukunnya walaupun si pengamal tidak langsung melakukan apa-apa. .Ini juga bermaksud, ilmu ini berfungsi sebagai pertahanan semulajadi dan berfungsi secara automatik pabila ada anasir-anasir yang cuba mengancam keselamatan pengamalnya atau pabila pengamalnya berasa terancam, dan ia pula bertindak balas secara automatiknya pula menghancur leburkan ancaman tersebut sehingga pengamalnya berada dalam keadaan aman dan tenteram. .
Nah, disinilah kekuatan ilmu tersebut yang dicari-cari oleh mereka di alam melayu ini yang berminat melanjutkan pembelajaran kebatinan mereka ke peringkat yang lebih tinggi. .Namun keilmuan ini dirahsiakan oleh kebanyakan guru-guru di tanah melayu ini dan hanya murid-murid mereka yang terpilih sahaja yang akan diperturunkan keilmuan ini oleh kerana ketinggian keilmuan ini sendiri. .Saya diperturunkan keilmuan ini oleh guru saya, Pendekar Tua Rembau, Haji Syukor (Almarhum) genap sebulan sebelum pemergiannya. .Dan saya juga, mengikut pengetahuan saya, adalah muridnya yang terakhir yang diperturunkan keilmuan ini selain dua saudara seperguruan saya yang telah terlebih dahulu diperturunkannya, iaitu Abang Mat Isa yang kini bertugas sebagai anggota tentera di Sarawak, dan Abang Yusop yang kini mengasaskan Perguruan Seni Silat Gerak Persaudaraan di Negeri Sembilan. .Hanyalah kami bertiga sahaja yang diamanahkan dengan amanah yang begini besar, untuk mendidik pendekar-pendekar muda dan dilatih untuk mempertahankan tanah air dan agama. .
Namun, sehingga kini, saya hanya pernah memperturunkan keilmuan ini kepada salah seorang murid saya, Edy Triswanto dari Brunei tanpa memberitahunya bahawa keilmuan ini mempunyai khasiat yang sangat besar, melebihi apa yang telah saya terangkan padanya kerana saya bimbang, segala penat lelah saya membimbingnya, meletakkan beliau di bawah pengawasan saya dalam penurunan ilmu, mencurahkan keilmuan saya supaya satu harinya beliau akan menggantikan tempat saya, akan hilang apabila niat beliau akan terpesong dalam mengejar kesaktian semata-mata tanpa mengambil kira lagi tawakal dan istiqamah serta menyerahkan segala ketentuan pada Yang Maha Esa. .
Tetapi, dengan khasiat ilmu ini yang begitu besar, tidaklah elok saya menyimpannya sendiri. .Mana tahu ia mungkin berguna pada saudara-saudara pula. .Atas semangat Melayu Raya, maka dengan lafaz Bismillah, saya perturunkan keilmuan ini kepada saudara semua sebagai salam persaudaraan dari saya. .
Tata Lakunya :
Amalan ini harus dimulai pada hari petang ahad ( selepas Maghrib ), dan harus dihabiskan pada petang ahad juga. .Iaitu seminggu selepas permulaannya. .Amalan ini haruslah dilakukan setiap hari selama 7 hari berturut-turut tidak boleh putus. .Jika telah terputus amalannya, hendaklah dimulai semula hinggalah lengkap tatacara dan pengamalannya. .
Cara Lakunya :
Pada hari Ahad, selepas maghrib, hadiahkan surah Al-Fatihah sebanyak 1 kali kepada guru yang memberi ilmu ini ( Boleh ditujukan pada saya, atau boleh juga pada guru saya, Pendekar Tua Haji Syukor ) dan bacalah Ya Hayyu Ya Qayyum sebanyak 500 kali. .
Khasiatnya : Anda akan dipelihara oleh 5000 malaikat. .
Pantangnya : Jangan dimakan sirih pinang dan ramuannya seperti gambir, kapur, jintan dan sebagainya. .
Pada hari Isnin, selepas Maghrib, bacalah Ya Rahman Ya Rahim sebanyak 400 kali. .
Khasiatnya : Anda akan dipelihara oleh 4000 malaikat. .
Pantangnya : Jangan makan benda bernyawa termasuk ikan, sotong, udang dan telur selama sehari semalam. .
Pada hari Selasa, selepas Maghrib, bacalah Ya Malik Ya Quddus sebanyak 500 kali. .
Khasiatnya : Anda akan dipelihara oleh 5000 malaikat. .
Amalannya : Berpuasa selama sehari semalam. .Tidak boleh makan dan minum. .
Pada hari Rabu, selepas Maghrib, bacalah Ya Rabb Ya Mannan sebanyak 700 kali. .
Khasiatnya : Anda akan dipelihara oleh 7000 malaikat. .
Pantangnya : Jangan memakan makanan bergaram selama sehari semalam. .
Pada hari Khamis, selepas Maghrib, bacalah Ya Alim Ya Azim sebanyak 800 kali. .
Khasiatnya : Anda akan dipelihara oleh 8000 malaikat. .
Pantangnya : Tidak boleh meminum air untuk tempoh sehari semalam. .
Kegunaannya : Ditakuti dan digeruni oleh sekalian haiwan buas dan mendapat limpah kurnia Saidina Ali r.a
Pada Hari Jumaat, selepas Maghrib, bacalah Ya Syaafi Ya Mugni sebanyak 600 kali. .
Khasiatnya : Anda akan dipelihara oleh 6000 malaikat. .
Pantangnya : Jangan makan makanan yang dimasak dengan api selama sehari semalam. .
Kegunaannya : Dilepaskan dari sebarang bahaya dan diterangkan hati dan mendapat syafaat Nabi Muhammad S.A.W.
Pada hari Sabtu, selepas Maghrib, bacalah Ya Fattahu Ya Razzak sebanyak 400 kali. .
Khasiatnya : Anda akan dipelihara oleh 4000 malaikat. .
Pantangnya : Tidak boleh tidur selama sehari semalam. .
Kegunaannya : Ditakuti dan digeruni oleh sekalian makhluk bernyawa yang boleh memudaratkan dan dilimpahi kurnia Nabi Nuh A.S. .
Pantangan amalan ini hanyalah pada waktu pengamalannya sahaja, dan pada minggu depannya, iaitu hari Ahad selepas Maghrib, sudah bolehlah makan dan minum seperti biasa. .Jika ingin mempertajamkan keilmuan ini, boleh juga dilakukan sebulan sekali. .Jika tiada upaya, memadai dilakukan tiga bulan sekali dan jika masih tiada upaya, memadailah dilakukan enam bulan sekali. .Dan jika dianggap masih tidak berupaya melakukannya, bolehlah diamalkan setahun sekali. .Ilmu ini bagi mereka yang sudah mempunyai asas tenaga batin atau tenaga dalam dan sudah agak kuat tenaga batinnya. .Manakala bagi pemula, biarlah sekadar dijadikan koleksi dahulu dan diamalkan pabila sudah terasa bersedia. .
Zul Kapan.
Pelabuhan Klang.
Malaysia.

MENYATULAH DENGAN TUBUH ANDA

0 komentar

1. Anda dapat mengambil posisi duduk atau berbaring dengan santai dan nyaman.
2. Bernafaslah dengan lembut dan perlahan-lahan. Rasakan kesegaran udara yang memasuki paru2.
3. Ikuti keluar-masuknya pernafasan anda.
4. Visualisasikan tubuh anda secara perlahan diselimuti oleh cahaya energi kuning kemilau
5. Biarkan diri anda rileks, tenang dan damai dalam cahaya kuning kemilau yang mengelilingi tubuh anda.
6. Apabila anda sakit atau terluka batin, cobalah anda menerima apa saja yang akan dikatakan oleh tubuh anda.
    Terimalah apa adanya, mungkin berupa kata-kata, gambar atau sensasi.
7. Ketika komunikasi berakhir, visualisasikan cahaya energi kuning yang mengelilingi tubuh anda berubah menjadi merah
    muda, warna cinta. Biarkanlah energi ini menembus setiap bagian tubuh anda. Nikmatilah beberapa waktu.
    Ucapkan terima kasih.
8. Kembali ke kesadaran semula.

ILMU TENTANG KEMATIAN PERLUKAH DIPELAJARI ?

0 komentar



"Gedongana, kuncenana....yen mati datan wurunga !"  - Meski disembunyikan dalam gedung yang kokoh dan dikunci dengan kuat, bila saatnya harus mati...kita tidak bisa mencegahnya. Itulah peri bahasa Jawa yang menggambarkan betapapun cara dan upaya  pencegahannya, kematian itu tidak bisa dihindari oleh manusia, bila memang Tuhan menghendakinya.

Lalu kemana kita ini ... setelah badan wadag mengalami kematian ?
Banyak tradisi yang menurunkan cerita turun temurun tentang kehidupan setelah kematian, sehingga tercermin dalam upacara adat kematian di beberapa suku bangsa yang berbeda-beda.
Namun rasanya kita tidak banyak mendapatkan informasi yang jelas tentang kematian dan kehidupan setelah kematian ini.
Beberapa penelitian ilmiah yang dilakukan tiga dasa warsa terakhir ini tentang Near Death Experiences/NDE ( Mengenali Pengalaman Nyaris Mati ) saya kira bertujuan untuk menguak misteri tentang kematian, sehingga kita tidak takut dan benar dalam menyikapi peristiwa kematian.

Meskipun seorang insan dalam iman & taqwa sudah menghayati kepasrahannya dalam menerima kematian sebagai takdir yang ditentukan oleh Allah swt, namun kiranya ilmu tentang kematian ( Thanatologi ) tidak ada salahnya bila kita teliti dan pelajari. Bagaimana menurut pendapat anda ?


Love~light~joy,
Sonny Sumarsono Wuryadi

Spiritual

0 komentar
SPIRITUAL
Spiritual adalah bagaimana engkau menjadi makin pantas di hadapan
ALLAH dan makin baik dihadapan manusia.
Spiritual adalah seni menundukkan diri sendiri.
Spiritual adalah ketika seseorang semakin
Rendah hati dengan tulus dan bukan dgn terpaksa.
Spiritual adalah ketika engkau menangis mengingat kebaikan ALLAH.
Spiritual adalah ketika engkau semakin merasa sejuk,
Nyaman dan damai dengan dirimu sendiri.
Spiritual adalah saat engkau rela memberi kebahagiaan bagi sesamamu.
Spiritual adalah saat engkau rela berkorban bahkan bagi musuh musuhmu.
Spiritual adalah saat engkau mampu mengampuni musuh musuhmu
Spiritual adalah saat engkau tidak menjadikan amarah Sebagai penolongmu
Spiritual adalah saat engkau tidak lagi merasa, berbentuk dan berwaktu ..

“Ya Alloh, baguskan agamaku karena ia menjadi peganganku dalam semua urusan, baguskan duniaku karena disanalah aku hidup, baguskan akhiratku karena disitulah tempat aku kembali. Jadikan hidupku ini sebagai ladang amal kebaikan dan jadikan kematianku (kelak) sebagai tempat istirahat dari semua keburukan.” (HR. Muslim) “Ya Allah aku berlindung dari sifat penakut, usia yang tidak bermanfaat (buruk), aku berlindung dari kejinya dunia dan siksa kubur.” (HR. Bukhari) ... Bismillah Dia yg maha melihat Dia yg maha mendengarr Dia yang maha mengetahui segala Rahasia makhlukNya Dia yang maha awall Dia maha mengakhiri Dia yang maha ber cahaya Dia yang maha syukurr Dia yang maha penyabarr Dia yang maha pengasihh Dia yang maha penyayangg ,Dia yang akan menghisab setiap nafas kita tanpa terkecuali tak ada yg menghalangi tak ada yg mampu menandingi kekuasaan Nya

BISMILLAHIRROHMAANIR ROHIIMI.
ALHAMDULILLAHIR ROBBIL A'LAMIN..
ASTAGHFIRRULLAHALADZIM .. ASYHADU AN LAA ILAA HA ILLAAH
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSULULLAAH

"ShoLawat Laduni"
"ya ALLAH ya TUHAN kami...

Limpahkanlah selalu kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi MUHAMMAD SAW. semoga ter'urai dengan hak dan berkah'nya
Jadikanlah Nur Cahaya di dalam HATI'nya, di dalam LIDAH'nya, di dalam, MATA pengelihatan'nya, di dalam NAFAS'nya, di dalam TELINGA pendengaran'nya, di dalam AKAL'nya, di dalam JIWA'nya, di sebelah kanan'nya, di sebelah kiri'nya, di atas'nya, di bawah'nya, di depan'nya, di belakang'nya, dan jadikanLah Nur Cahaya yang telah panjenengan anugerahkan untuk Beliau di setiap kedip'an mata dan hembusan nafas bahkan sebanyak pengetahuan panjenengan ya ALLAH
Serta Berkahilah semua keluarga'nya, para isteri'nya, anak-anak'nya, dan semua keturunan'nya. Serta semua sahabat-sahabat'nya
MENATA AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA
Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti/ Akhlaq.yang agung,” (QS Al-Qalam [68] : 4). “Hendaklah ada diantaramu segolongan umat yang mengajak kepada kebaikan (Islam), menyuruh berbuat yang maruf dan melarang berbuat kemungkaran. Maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”(QS. Ali Imran : 104). “Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia, guna menyuruh manusia berbuat kebajikan dan melarang melakukan kemungkaran.”(QS. Ali Imran : 110). “Sesungguhnya semua orang mukmin itu bersaudara, oleh sebab itu berbuat baiklah kepada sesama saudaramu, dan bertakwalah kepada Allah semoga kamu mendapat rahmat,”(Q.S. Al Hujurat : 10)
•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♫•* Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari bahwa’ Aisya Radhiyallahu Anhu mengatakan “Fa inna Khuluqan Nabi kâna Al-Quran,” ’Sesungguhnya Akhlaq Nabi itu adalah Al Quran” (Riwayat Imam Al Bukhari) “Orang yang paling Aku sukai diantara kamu dan paling dekat dengan Aku di akhirat ialah orang yang baik Budi Pekertinya/Akhlaqnya,”(H.R Ahmad). “Barangsiapa Menunjukkan kepada Kebaikan. Maka ia memperoleh Pahala yang sama seperti yang melakukan atau mengamalkan Kebaikan itu.” (H.R. Muslim,Abu Dawud dan At Tirmidzi) “Tidak sempurna iman seseorang di antara kamu, hingga ia mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri”, (HR. Bukhari dan Muslim). "Barangsiapa yang beriman kepada ALLAH dan hari Akhir, hendaklah ia berkata-kata yang baik atau diam.(HR. Bukhari dan Muslim).
Apa itu Tauhid
Apakah ilmu tauhid itu? Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas pengokohan keyakinan-keyakinan agama Islam dengan dalil-dalil naqli maupun aqli yang pasti kebenarannya sehingga dapat menghilangkan semua keraguan, ilmu yang menyingkap kebatilan orang-orang kafir, kerancuan dan kedustaan mereka. Dengan ilmu tauhid ini, jiwa kita akan kokoh, dan hati pun akan tenang dengan iman. Dinamakan ilmu tauhid karena pembahasan terpenting di dalamnya adalah tentang tauhidullah (mengesakan Allah). Allah swt. berfirman:
أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ
“Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar, sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran.” (Ar-Ra’d: 19) Bidang Pembahasan Ilmu Tauhid
 Apa saja yang dibahas? Ilmu tauhid membahas enam hal, yaitu: 1. Iman kepada Allah, tauhid kepada-Nya, dan ikhlash beribadah hanya untuk-Nya tanpa sekutu apapun bentuknya.
2. Iman kepada rasul-rasul Allah para pembawa petunjuk ilahi, mengetahui sifat-sifat yang wajib dan pasti ada pada mereka seperti jujur dan amanah, mengetahui sifat-sifat yang mustahil ada pada mereka seperti dusta dan khianat, mengetahui mu’jizat dan bukti-bukti kerasulan mereka, khususnya mu’jizat dan bukti-bukti kerasulan Nabi Muhammad saw.
3. Iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya sepanjang sejarah manusia yang panjang.
4. Iman kepada malaikat, tugas-tugas yang mereka laksanakan, dan hubungan mereka dengan manusia di dunia dan akhirat.
5. Iman kepada hari akhir, apa saja yang dipersiapkan Allah sebagai balasan bagi orang-orang mukmin (surga) maupun orang-orang kafir (neraka).
6. Iman kepada takdir Allah yang Maha Bijaksana yang mengatur dengan takdir-Nya semua yang ada di alam semesta ini.
Allah swt berfirman:
“آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ
  “Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.” (Al-Baqarah: 285)
Rasulullah saw. ditanya tentang iman, beliau menjawab,
  أنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.
  “Iman adalah engkau membenarkan dan meyakini Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan taqdir baik maupun buruk.” (HR. Muslim).
  Kedudukan Ilmu Tauhid di Antara Semua Ilmu
 Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada kemulian tema yang dibahasnya. Ilmu kedokteran lebih mulia dari teknik perkayuan karena teknik perkayuan membahas seluk beluk kayu sedangkan kedokteran membahas tubuh manusia. Begitu pula dengan ilmu tauhid, ini ilmu paling mulia karena objek pembahasannya adalah sesuatu yang paling mulia. Adakah yang lebih agung selain Pencipta alam semesta ini? Adakah manusia yang lebih suci daripada para rasul? Adakah yang lebih penting bagi manusia selain mengenal Rabb dan Penciptanya, mengenal tujuan keberadaannya di dunia, untuk apa ia diciptakan, dan bagaimana nasibnya setelah ia mati?
 Apalagi ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling utama.
 Karena itu, hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim dan muslimah sampai ia betul-betul memiliki keyakinan dan kepuasan hati serta akal bahwa ia berada di atas agama yang benar. Sedangkan mempelajari lebih dari itu hukumnya fardhu kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain tidak berdosa. Allah swt. berfirman,
  فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
  “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah.” (Muhammad: 19)
  Al-Quran adalah Kitab Tauhid Terbesar
Sesungguhnya pembahasan utama Al-Quran adalah tauhid. Kita tidak akan menemukan satu halaman pun yang tidak mengandung ajakan untuk beriman kepada Allah, rasul-Nya, atau hari akhir, malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah, atau taqdir yang diberlakukan bagi alam semesta ini. Bahkan dapat dikatakan bahwa hampir seluruh ayat Al-Quran yang diturunkan sebelum hijrah (ayat-ayat Makkiyyah) berisi tauhid dan yang terkait dengan tauhid.
Karena itu tak heran masalah tauhid menjadi perhatian kaum muslimin sejak dulu, sebagaimana masalah ini menjadi perhatian Al-Quran. Bahkan, tema tauhid adalah tema utama dakwah mereka. Umat Islam sejak dahulu berdakwah mengajak orang kepada agama Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Mereka mendakwahkan bukti-bukti kebenaran akidah Islam agar manusia mau beriman kepada akidah yang lurus ini.
Bagi seorang muslim, akidah adalah segala-galanya. Tatkala umat Islam mengabaikan akidah mereka yang benar -yang harus mereka pelajari melalui ilmu tauhid yang didasari oleh bukti-bukti dan dalil yang kuat– mulailah kelemahan masuk ke dalam keyakinan sebagian besar kaum muslimin. Kelemahan akidah akan berakibat pada amal dan produktivitas mereka. Dengan semakin luasnya kerusakan itu, maka orang-orang yang memusuhi Islam akan mudah mengalahkan mereka. Menjajah negeri mereka dan menghinakan mereka di negeri mereka sendiri.
Sejarah membuktikan bahwa umat Islam generasi awal sangat memperhatikan tauhid sehingga mereka mulia dan memimpin dunia. Sejarah juga mengajarkan kepada kita, ketika umat Islam mengabaikannnya akidah, mereka menjadi lemah. Kelemahan perilaku dan amal umat Islam telah memberi kesempatan orang-orang kafir untuk menjajah negeri dan tanah air umat Islam.

Inti Tauhid
Laailaaha illa llohu adalah sesuatu yang bersangkut paut dengan eksistensi kita. Ia merupakan masalah besar, pokok abadi. Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya. Allah tidak mengutus para Rasul kecuali supaya mentauhidkan Dia.
Adapun inti tauhid diantaranya:
1. Memuji Allah Yang Maha Agung. Maka kita puji Allah yang menjadikan pentauhidan-Nya sebagai awal setiap perkara dan sebagai masalah paling penting, paling besar dan hakikat paling abadi.
2. Kita bersaksi bahwa tiada Illah selain Allah, Maha Esa dan tak ada sekutu bagi-Nya. Kita bersaksi dengan syahadat, meyakini keesaan Allah dalam uluhiyah-Nya, meyakini keesaan Allah dalam asma-Nya, meyakini keesaan Allah dalam sifat-Nya.
3. Kita bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan utusan Allah serta pilihan-Nya.
4. Bersaksi bahwa kehidupan Rasulullah saw itu seluruhnya berisi tauhidullah yang penuh ikhlash. Imannya adalah tauhid, niat dan ibadahnya ialah tauhid. Amal dan akhlaknya juga tauhid.
5. Dan bersaksi bahwa Muhammad itu Rasulullah, sebaik-baik manusia ang berjuang membela kalimah tauhid sampai akhir hayatnya.
6. Kita juga bersaksi bahwa setiap tauhid yang terealisir setelah kebangkitannya adalah karena beliau dengan taufik dan pertolongan Allah swt.

Semoga bermanfaat

Menjinakan Kekutan Jahat dalam Pusaka

0 komentar
Pusaka Isi atau tuah yang berada dalam benda pusaka akan muncul dengan warna aura atau cahaya menyelubungi sekitar benda. Warna-warna muncul biasanya adalah merah (jelek), hijau (baik), putih (baik dan jelek), dan kuning (baik). Jika menampilkan warna aura yang menyolok mata, maka kemungkinan benda tersebut mempunyai penunggu yang mempunyai kekuatan jahat.

Untuk menjinakkan kekuatan jahat yang berada dalam benda pusaka dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

 Benda digantung di tembok atau sejenisnya, kemudian dalam keadaan memandang benda pusaka tersebut dari jarak yang tidak terlalu jauh. Cahaya yang akan muncul dari benda pusaka bila merah maka benda tersebut mempunyai sifat yang kasar. Dengan mangadu kekuatan pandangan dengan kekuatan yang ada dalam benda tersebut maka akan memudarkan kekuatan jahat yang berada dalam benda tersebut. Mengadu pandangan dilakukan pada sesaat setelah tengah malam. Cara ini disebut nayuh kekuatan yang berada dalam benda.

Memberikan kayu atau jenis benda bertuah alam yang mempunyai sifat redam. Baiknya kayu atau benda serupa merupakan benda yang benar-benar alami dan belum pernah diisi. Kayu atau benda lain yang mempunyai fungsi dapat meredam kekuatan jahat (panas) dibuat sebagai tempat atau dijadikan bagian dari benda bertuah.

Meredam dalam air sirih, temulawak, dan beberapa kunyit putih setiap tengah malam dan hal ini jika dilakukan tanpa pengawas ahli spiritual, maka bisa terjadi kekuatan jahat dalam benda pusaka akan masuk kedalam orang yang melakukan atau orang terdekatnya.

Mengeluarkan isi yang ada dalam benda pusaka. Setelah isi yang berada dalam benda pusaka dipindah, maka dilakukan pengujian. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh spiritual yang telah mumpuni dan berpengalaman.

Pada benda pusaka dililitkan kawat emas 22-24 karat. Jika memungkinkan maka benda bertuah tersebut diberi hiasan emas. Sebesar apapun emas yang menempel pada benda bertuah akan meredam kekuatan jahat yang ada di dalam benda. Sebelum melakukan hal ini maka hendaknya membersihkan diri dengan berpuasa terlebih dahulu.

Diikat dengan benang putih (lawe atau tali dari kain putih) dengan posisi menyilang. Mengikat benda dengan kuat dan pada pesilangan ikatan ditetesi dengan minyak wangi. Benda kemudian diletakkan ditanah selama 3 hari 3 malam. Setelah itu kemudian ikatan dilepaskan dan benda disimpan dengan kain pembungkus tadi.

Meredan benda dalam air leri (cucian beras) yang telah diberikan tumbukan bengle. Bengle diyakini dapat menghilangkan sawan yang berada dalam benda . (Sawan : kekuatan hitam yang jahat).

Jika aura putih yang muncul dari kekuatan benda bertuah, belum berarti benda itu baik. Tetapi ada kalanya aura tersebut adalah pemunculan penunggu yang berada dalam benda berupa pocong atau sejenisnya. Maka banda tersebut tentunya mempunyai sifat yang jelek. Untuk dapat menghilangkan sifat dari isi benda yang jelek maka untuk meredam kekuatannya dapat dilakukan dengan cara seperti di atas. Untuk mempraktekkan hal-hal di atas, waktu melakukannya setelah jam melewati jam 12 malam dan sebelum jam 3 pagi.

Sumber : Metro gaib